14. RAVEL-ALUNA

25.1K 2.8K 95
                                    

I hope you will enjoy with my stroy


Don't forget to clik stars n coment
Thank you

•••

H A P P Y R E A D I N G

🥑 14. RAVEL-ALUNA

Ravel menatap berkas didepannya dengan tampang kesal, bapak Farhan yang terhormat memberikan data tentang siapa orang tua asli Nana, lebih tepatnya ibu kandung Nana. Lelaki itu memegang ujung kertas tentang biodata Nana dengan jempol dan telunjuknya seakan-akan dia jijik menyentuh kertas itu.

"Gak guna banget gua ngecek data ini," gumam Ravel.

"Gua kangen Ara." Ravel mengambil telponnya lalu mendial nomor Alkar karena Ara tidak punya handphone.

"Halo?Ara mana gua kangen dia bukan kangen Lo," cerocos Ravel.

"Bacot! Ara tidur."

"Oke mksh," Ravel mematikan sambungan telpon dengan mulut komat-kamit seperti membaca mantra. Dia bingung harus apa sekarang karena dia tidak punya kerjaan lagi karena dia sudah menyuruh sekertarisnya menyelesaikan.

Bos gak ada ahlak emang.

Ravel keluar dengan santainya melewati sekertarisnya yang sibuk dengan kamputer.

"Bos kampret," umpat sekertaris Ravel, Joko namanya.

"Gaji kamu saya potong," cetus Ravel.

"Lah? Gak adil pak," ujar Joko tidak terima.

"Saya bos kamu jadi suka-suka saya!"

"Saya kerja untuk bapak jadi suka-suka saya kalau saya minta keadilan," seru Joko kesal.

Mereka itu sama-sama ahlaknya ilang.

"Kamu pilih, gadi dipotong atau kamu saya pecat," ketus Ravel.

"Kalau bapak pecat saya berarti  bapak mengerjakan tugas bapak sendiri yaudah kalau gitu saya milih dipecat aja pak lumayan juga kan pesangonnya hampir 1 triliun," jelas Joko.

"1 triliun bapakmu! 1 miliar yang bener, jangan ngada-ngada kamu."

"Yaudah sama aja beda nol nya doang," ketus Joko.

Jangan heran kenapa Joko berani menjawab Ravel karena Joko adalah sepupu Ravel.

"Skip gua capek ngedrama," ketus Ravel.

"Gua lebih capek! Mana liat muka lu terus bosen!"

"Beneran gua potong gaji," ancam Ravel kesal.

"Skip lah bos gua emosian," setelah mengatakan itu Joko memilih untuk menuju ruang fotocopy dari pada berdebat tidak berfaedah dengan Ravel.

•••

Aluna menatap tenang pada kolam renang berwarna biru didepannya, ditemani secangkir matcha latte kesukaannya. Perempuan itu melamun.

"DOR!" Kejut seseorang.

Aluna tersentak lalu membalikkan tubuhnya menatap Ravel yang masih dengan pakaian formal lelaki itu. "Kenapa disini?" Tanyanya.

"Gak papa lagi pingin aja," jawab Aluna pelan.

"Kenapa hm? Lesu banget."

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang