I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you•••
H A P P Y R E A D I N G
Disuatu tempat yang gelap, seseorang menatap tajam pada orang yang berdiri didepannya. Dia tidak tahu sudah berapa lama dia berada disini.
"Ravel," panggil panggil orang itu.
Ravel hanya diam,tidak menjawab ataupun melihat orang itu.
"Dimana putri ku!" Teriak perempuan paruh baya.
"Mati," jawab Ravel pasti.
Tangan wanita itu terkepal menatap Ravel tajam.
"Dimana putriku sialan!"
"ALUNA SUDAH MATI!" teriak Ravel lantang.
"Jangan berbohong pada ku jika kau masih ingin hidup!" Bentak Desi, mama angkat Aluna.
"Buat apa saya berbohong? Kau mencarinya pun pasti tidak akan dapat karena dia sudah meninggal!"
"Tidak! Putri ku masih hidup!"
"Whatever!"
Desi keluar, sedangkan Ravel menghela nafas lega dia mengambil cutter yang berada tidak jauh dari jangkauan nya dia, sesekali dia meringis saat cutter itu tak sengaja mengenai tangannya.
Lepas!
Ikatan itu lepas, Ravel segera beranjak dari duduknya, dia melihat kearah jendela hanya dua lantai dan ada pohon didekat jendela itu, Ravel berjalan dengan pelan lalu tangannya memegang salah satu batang pohon dan ya dia sampai diatas pohon.
Ravel turun dengan pelan, tidak ada penjaga disana wajar saja mungkin Desi dan suaminya tidak cukup uang untuk menyewa bodyguard.
Ravel turun dia berjalan mengendap-endap dan memanjat pagar tinggi itu.
"HEI JANGAN KABUR!" teriak Hartono, ayah angkat Aluna.
Ravel menoleh kearah pintu sudah ada Hartono dengan senapan ditangannya, dia mengarahkan senapan itu kepada Ravel.
DOR...
senapan itu melesat mengenai pohon di sebrang, Ravel terjatuh dari atas pagar dia berlari menuju selatan meminta tolong kepada warga setempat.
Tapi Ravel tidak menemukan apapun dia merasa dari tadi dia berada ditempat yang sama, Ravel berlari kearah sebaliknya yang artinya itu melewati rumah Aluna.
Saat dia sedang berjalan dengan pelan, dia melihat ada Desi dan Hartono disana, kedua orang itu terlihat kesal dengan celingak-celinguk. Tak lama sebuah mobil pick up datang.
"Tuan," panggil seseorang dari belakang.
Dia tangan kanan Ravel.
Ravel mendekat dan langsung saja naik kedalam mobil pick up, tangan kanannya langsung memberikan masker dan topi serta jaket untuk tuannya itu. Setelah memastikan Ravel sudah memasang semuanya dia melajukan mobil melewati rumah Aluna.
"STOP!" teriak Desi.
"Apa kau melihat ada anak muda berpakaian kemeja biru dengan celana bahan hitam?" Tanya Desi.
"Maaf saya tidak melihatnya," jawab Ravel dengan suara yang sengaja dia berat-berat kan.
"Baiklah terimakasih."
Tobi, tangan kanan Ravel menjalankan mobil dengan kecepatan sedang tapi setelah jarak dari rumah Desi lumayan jauh dia langsung ngegas.
"Bagaimana kau tau aku disana?" Tanya Ravel sambil melepaskan jaket.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...