36.RAVEL-ALUNA

13.2K 1.8K 219
                                    

Hai!

Happy reading! <3

•••

36.RAVEL-ALUNA.

Setelah ajakan Ravel menikah tadi lelaki itu langsung mengadakan meeting kepada bawahannya untuk membahas kasus korupsi yang waktu itu. Dia meninggalkan Aluna sendirian diruangannya karena gadis itu tidur.

Seseorang masuk kedalam ruangan serba hitam itu dia menatap pada pintu berwana hitam yang menyatu dengan di dinding ruangan. Dia membukanya dan menemukan seorang gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

Lelaki itu tersenyum lalu berjalan mendekat kepada Aluna. Tak ada orang yang curiga karena dilantai atas memang sepi dan salahnya Ravel adalah lupa mengunci pintu ruangannya.

Orang itu mengelus pipi Aluna pelan agar tidak membangunkan gadis itu. Dia mengeluarkan sesuatu dari balik saki jaketnya ada pena dan kertas. Orang itu menuliskan sesuatu disana dan meninggalkannya diatas nakas lantas dia pergi meninggalkan ruangan itu.

•••

Ravel lelaki itu menatap para karyawan tajam, setelah sekertarisnya Anna yang melalukan korupsi dan menuduh ketua divisi keuangan sekarang mantan sekertarisnya itu kembali berulah, Anna membuat berita palsu yang mengatakan bahwa dia dan Ravel akan segera menikah. Serta perempuan itu masih suka datang ketempat berlangsungnya proyek dan berpura-pura menjadi sekertaris Ravel.

Banyak kerugian yang perusahaan lelaki itu tanggung. Ini sudah rapat kesekian kalinya tapi masih belum ada jalan tengahnya. Saat Ravel menyuruh Tobi mencari keberadaan perempuan itu Anna malah menghilang bak fi telan bumi.

Ravel sudah menyuruh orang-orang nya untuk menghapus semua berita tentangnya dan Anna dia hanya tidak ingin gadisnya sedih.

Ravel memutuskan kembali keruangan nya dia membuka pintu coklat yang menghubungkan ruangannya dan tempat Aluna tidur.

"Cantik," gumam lelaki itu.

Ravel melirik jam yang menunjukkan pukul 12 siang dia mengelus pipi Aluna agar gadis itu bangun.

Mata Ravel tak sengaja menatap sebuah kertas putih, dia membuka kertas itu. Rahangnya mengetat matanya menatap tajam pada setiap tulisan di kertas itu.

Hai cantik, tidurnya nyenyak? Lucu banget muka kamu. Sebentar lagi kamu bakal jadi milik aku!

From your secret admirer.

-A-

"Sialan, who he's?" Gumam Ravel.

Ravel kembali menuju mejanya dia mengecek setiap cctv di ruangannya dan didepan ruangannya memang benar ada seseorang masuk dengan pakaian serba hitam serta lelaki itu juga mengelus pipi gadisnya.

"Fuck u!" Umpat Ravel kasar.

"Avel?" Panggil Aluna dengan suara seraknya.

Ravel menggiring gadisnya agar duduk disofa memberikan segelas air lalu mengecup kedua matanya. "Nyenyak tidurnya?" Tanya Ravel lembut.

Aluna mengangguk polos lantas memeluk tubuh atletis tunangan nya. "Kangen," gumam gadis itu pelan.

Ravel terkekeh dia membalas dekapan Aluna tak kalah erat, bibirnya menciumi pucuk kepala Aluna bertubi-tubi.

"Kangen cantiknya aku juga!"

Aluna tertawa lucu, dia mendongak menatap Ravel yang tersenyum kepadanya.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang