51.RAVEL-ALUNA

16.3K 1.4K 104
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading!

•••

51. RAVEL-ALUNA

Begitu bahagia Ravel memiliki seorang putra yang menggemaskan serta membuat ramai mansion megah itu. Setiap malam putranya akan selalu bangun dan menangis karena lapar atau sedang mengompol.

"Anak papa ganteng banget hm," gumam Ravel. Dia menciumi putranya dengan gemas sedangkan no istrinya sedang mandi.

"Anaknya jangan di usilin terus dong!" Seru Aluna.

Ravel terkekeh, lalu mengecup sekilas pipi istrinya. "Iya mama. Maaf ya?"

Aluna meninggalkan Ravel dengan Rendra berdua hanya berdua sedangkan Aluna kedapur untuk menyiapkan sarapan untuk Ravel.

"Mama kamu cantik, dia punya papa. Kamu jangan ambil," kata Ravel.

Rendra hanya diam sambil memejamkan matanya.

"Liat papa beliin boneka sapi untuk kamu."

Ravel memberikan boneka sapi kepada putranya. "Gak mau? Apa mau Boneka babi?" Tawar Ravel.

Lelaki itu seperti berbicara dengan patung padahal didepannya ini adalah makhluk hidup yang dia cetak, tapi kenapa sangat berbeda dengannya? Apa anaknya tertukar?

"Kok diem aja? Ini papa ngajak kamu ngomong loh."

"Kamu anak siapa si? Diem banget!" Keluh Ravel.

"Papa tinggal kamu!"

Ravel berjalan keluar kamar menuju dapur mencari istrinya, dia kesal dengan putranya itu. Giliran Aluna Rendra akan merespon dengan senyum lucunya sedangkan dengan Ravel dia hanya diam.

"Loh kok anaknya ditinggal?" Tanya Aluna.

"Dia diem aja waktu aku ajak main," jawabnya kesal.

Aluna mendengus dia mematikan kompor dan menuju kamar meninggalkan Ravel. "Udah ada anak, anaknya nomor satu suaminya di lupain," gerutu lelaki itu.

"Laper, mana makanan belum ada."

Ravel kembali menyusul istrinya yang sedang memberikan asi kepada Rendra, dia mendekat dan mengganggu putranya yang sedang menyusu. "Jangan di ganggu," kesal Aluna.

Ravel hanya acuh dia kembali mengganggu putranya hingga Rendra menangis keras. "Cengeng," ejek Ravel.

Plak

"Anaknya jangan di ganggu terus! Kasihan tau, dia lagi laper!" Omel Aluna sambil menimang putranya.

Ravel hanya diam menunduk, mendengar Omelan dari istri cantiknya. "Kamu cerewet," celetuk Ravel.

"Aku cerewet gara-gara kamu ya! Kalau aja kamu gak ganggu Rendra dia gak akan nangis. Dulu aja bilang kapan anaknya? lahir masih lama gak? bla bla bla sekarang anaknya udah lahir malah di gangguin."

"Karena itu tujuan aku, kalau aku gak ganggu dia sama aja kek gak punya anak tau."

"Gak tau ah terserah kamu!"

Ravel terkekeh, dia memeluk Aluna dari belakang lalu mengecup pipi gembul istrinya itu. "Maaf ya mama," bisik bapak beranak satu itu.

•••

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang