46.RAVEL-ALUNA

13.2K 1.6K 129
                                    

Hellow!

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading all!

°🌳🌳🌳°

46. RAVEL-ALUNA

Dua tahun setelah kejadian itu kini Ravel dan Aluna memutuskan untuk menikah,umur Ravel yang 20 tahun dan Aluna 19 tahun. Mereka sepakat untuk menikah muda karena itu kemauan Ravel bukan Aluna. Gadis cantik itu sudah menyelesaikan studi nya.

Hari ini adalah hari fitting baju pengantin jadwal mereka dilakukan berbeda, Ravel besok dan Aluna hari ini. Sedih? Jelas.

Aluna teringat saat mereka akan melakukan fitting baju untuk pernikahan mereka waktu itu, dimana saat itu ada Atlas yang menemaninya memilih baju, mengatakan cocok atau tidaknya memberikan komentar terhadap baju-baju yang Aluna coba.

Tapi sekarang lelaki itu sudah tenang, dan Aluna sudah mengunjunginya. Kemarin dia baru kembali dari Indonesia dia dan Ravel meminta restu kepada orang tua kandung Aluna.

"Aluna," panggil Nia pelan.

Aluna tersadar dari lamunannya dan menatap sang bunda dengan senyum cantiknya. "Jangan sedih, ayah dah bunda pasti bahagia liat kamu dari sana."

"Iya bunda."

Aluna kembali sibuk dengan gaun-gaun untuk acara pernikahan mereka yang akan di laksanakan lusa. Aluna memilih tiga gaun sekaligus untuk acara akad, pesta dengan kolega dan pesta dengan keluarga besar yang akan di laksanakan di London.

Aluna dan Ravel berencana tinggal di London setelah menikah tapi melihat keadaan terlebih dahulu.

"Udah semua?" Tanya Nia.

Aluna mengangguk, setelah urusan dengan gaun-gaun itu selesai Nia mengajak Aluna pergi ke suatu restoran karena dari tadi Ravel sudah mengomel panjang karena tau Aluna belum makan siang.

"Kita makan dulu, calon kamu udah riweh ini. "

"Iya nda. "

Alunan harus menurut terlebih ucapan Ravel jika dia tidak menurut Ravel akan mengurungnya di mansion. Kejam memang!
Mereka sampai di salah satu restoran bintang lima, Nia memesan meja VVIP karena dia ingin menikmati waktunya berdua dengan Aluna.

Aluna menatap daftar menu dia memesan tiga jenis makanan berbeda, dan dua jus berbeda juga. Sedangkan Nia memesan dua makanan dan satu minuman.

Mereka berbincang ringan, sesekali meng ghibahin Ravel yang sering sibuk dengan pekerjaannya.

Cup

"Maaf telat. "

Aluna mendongak menatap calon suaminya yang ternyata ada juga disini dia kira hanya bedua dengan sang bunda saja tapi ternyata ada Ravel.

"Jangan Mesra-mesrra depan bunda!"

"Bunda sirik! Nikah lagi sana."

Plak

"Avel ih mulutnya!" tegur Aluna.

Ravel diam, dia tidak ingin berdebat dengan tunangannya dia takut tiba-tiba Aluna berubah fikiran dan tidak jadi menikah dengannya kan gawat. Jadi lebih baik dia mengalah tapi setelah menikah nanti jangan harap dia akan mengalah yang ada di benak Ravel adalah Aluna harus selalu mengalah nanti setelah mereka menikah.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang