I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you•••
Mereka kan latarnya luar negeri jadi pergaulannya juga ngikut luar ya, jangan di tiru.
H A P P Y R E A D I N G
27.RAVEL-ALUNA
Aluna menatap dirinya dipantulan cermin, gadis itu mengenakan dress panjang dengan motif bunga-bunga di bagian atasnya. Tampak cocok dengan tubuh kecilnya, malam ini Aluna akan melepas status jomblonya Aluna akan naik pangkat menjadi tunangan Ravel.
Hari ini pada tanggal 24 Juni 202* Aluna melangsungkan pertunangannya dengan Ravel, dan memperkanalkan dirinya didepan banyak media. Senang? Jelas, dia pikir hanya dia yang mencintai Ravel tapi ternyata lelaki itu juga mencintainya.
Setiap kali Ravel mengajak nikah Aluna kadang ragu, terlebih lagi calon suaminya ini adalah pengusaha muda yang sukses. Dan kadang Aluna suka minder melihat anak-anak rekan kerja Ravel yang selalu pandai berdandan dan mempercantik diri dan penampilan.
"Sayang ayok turun," ajak Nia.
Aluna mengangguk menggandeng tangan Nia dan turun kebawah, banyak pasang mata menatap pada Aluna, gadis itu cantik bahkan sangat.
Sedangkan Ravel yang sudah berdiri dari duduknya menahan rasa panas pada hatinya, panas karena banyak pasang mata yang menatap Aluna dan panas melihat dress yang Aluna pakai.
"Kebakaran jenggot Lo," sahut Agam.
"Bacot Lo asu!"
Aluna menghampiri Ravel dengan senyum cantiknya tapi senyumnya luntur saat Ravel menatapnya tajam.
"K-kenapa?" Tanyanya gugup.
"Kenapa bajunya kebuka? Kamu bilang sama aku bajunya gak kebuka? Tapi ini?" Cerocos Ravel kesal.
Aluna menunduk menatap bajunya, padahal menurut Aluna itu biasa saja tidak terlalu terbuka
"Enggak kok," jawab Aluna polos.
"Enggak apanya? Itu bahu kamu-"
"Ravel udah ya! Kamu itu bukannya muji penampilan Aluna malah di marahin, biarin lah kalau Aluna-nya suka kamu gak bisa larang! Lagian itu gak terlalu terbuka! Jangan terlalu overprotektif dan possesive kalau gak mau Aluna pergi, anak orang juga butuh kebebasan Ravel!" Omel Nia kesal.
"Tapi ma-"
"Gak ada tapi-tapian! Diam atau pertunangan malam ini batal!" Ancam Nia.
Ravel diam, tidak berkutik tapi matanya menatap tajam para lelaki yang menatap Aluna dengan tatapan lapar.
"Kurang ajar ni orang!" Desis Ravel.
"Avel, jangan marah ya?" Bujuk Aluna lucu.
"Aku gak marah, aku cuma kesel," balas Ravel tak mau kalah.
"Sama aja," gumam Aluna pelan.
"Apa? Kamu bilang apa?"
"Enggak ada."
Ravel mengangguk menarik Aluna untuk keatas panggung karena acara akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...