50. RAVEL-ALUNA

12.3K 1.5K 270
                                    

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

Happy reading!

•••

50. RAVEL-ALUNA

Masa-masa kehamilan adalah hal yang paling menyenangkan menurut Ravel dia bisa melihat perubahan istrinya yang menurutnya sangat lucu. Bahkan tak jarang dia menggoda Aluna hingga gadis itu menangis. Rasanya waktu berlalu begitu cepat dan sekarang usia kandungan Aluna sudah menginjak 9 bulan, tinggal menghitung hari mereka akan bertemu dengan buah hati mereka. Dan perkara jenis kelamin keduanya tidak mempermasalahkannya, mau laki-laki ataupun perempuan itu sama saja yang penting baby nya sehat.

Pagi ini cuaca begitu cerah Aluna, wanita itu memilih untuk ketaman belakang untuk mencari udara segar sekalian menuggu suaminya yang tengah berolahraga. Semanjak kandungan Aluna memasuki bulan ke-9 Ravel selalu mengerjakan pekerjaannya dirumah terkadang dia kekantor hanya untuk memantau keadaan.

Ravel juga menyuruh Tobi untuk menggantikannya sementara karena dia yakin setelah Aluna melahirkan dia akan malas untuk kekantor dan selalu ingin didekat anaknya nanti.

"hallo baby," sapa Ravel kepada sang anak.

"hello papa!'

Ravel terkekeh, mereka sepakat menggunakan papa dan mama untuk panggilan sang anak kepada orang tuanya, Aluna yang memintanya. Padahal Ravel ingin anak-anak mereka memanggilnya dengan sebutan ayah dan bunda karena menurutnya itu lucu.

"masih suka sakit perutnya?" tanya Ravel lembut.

"masih, tapi gak papa. kan kata dokter itu biasa," jawab Aluna.

Ravel mengangguk dia mengecup perut buncit Aluna lalu mengecup dahi istrinya lama.

"aku mau ganti baju, kamu mau ke sini atau mau kekamar?" tanya Ravel.

"mau disini aja, tapi kalau kamu udah selesai ganti baju ke sini lagi ya?"

"iya sayang."

Ravel mengganti pakaiannya sedangkan Aluna duduk diam disana sambil mengelus perut buncitnya. "Cepet keluar sayang mama dan papa gak sabar liat kamu," gumam Aluna ceria.

Lama itu yang Aluna rasakan saat menunggu Ravel lelaki itu selalu lama padahal hanya berganti pakaian entah apa yang dilakukannya disana. Aluna beranjak dari duduknya berniat menyusul sang suami namun saat dia berdiri perut nya terasa sakit.

"Akh!" Pekik Aluna.

Tangannya mencengkram erat pinggiran kursi, lantas berteriak memanggil Ravel. "AVEL!"

Ravel yang baru saja selesai dengan ritualnya lantas langsung mencari sumber suaranya, dia menatap Aluna kaget. Otaknya blank dia bingung ,takut dan panik. Matanya tak sengaja menatap ada air yang keluar dari bawah Aluna.

"Avel," lirih Aluna, tuhan tolong sadarkan lelaki itu sekarang.

"KITA KE RUMAH SAKIT!" Ravel langsung menggendong Aluna, dia berteriak menyuruh maid untuk membawakan pakaian Aluna dan baby yang sudah disiapkan.

Supir langsung menyiapkan mobil, Ravel mendudukan Aluna dikursi belakang tangan besarnya mengelus perut buncit itu dengan hati-hati.

Keringat membanjiri pelipis Aluna, gadis itu menahan kuat-kuat sakit yang begitu luar biasa wajar saja mereka harus menghormati ibu karena sesakit ini melahirkan.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang