🌳🥑 H A P P Y R E A D I N G 🥑🌳
I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you•••
16.RAVEL-ALUNA
Ravel menangkap kedua pipi Aluna dia mengecup berkali-kali bibir gadis itu lalu melumatnya sebentar.
"Cantiknya Avel," gumam lelaki itu.
"Iya Avel, awas dulu aku mau buat cookies," ujar Aluna.
"Emang kamu bisa?" Tanya Ravel heran.
"Ya bisa dong! Nanti minta bantuan bibi," jawabnya lucu.
Ravel tertawa lalu memeluk erat gadis itu. Ravel menurunkan Aluna dari atas pantry dia memanggil maid agar membantu Aluna membuat cookies dan Ravel juga ikut, ikut merecoki.
Aluna menyiapkan bahan-bahan lalu meletakkannya diatas meja, bibi mulai memasukkan bahan-bahan dengan jahil Ravel mengambil tepung lalu mencoleknya dipipi Aluna.
Dia tertawa melihat ada noda putih dipipi gadis itu.
"AVEL JAHAT!" dengan kesal Aluna mengambil segenggam tepung lalu melemparkannya kepada Ravel, Ravel tertawa saat dia berhasil menghindar.
Aluna berlari mengejar Ravel membuat tawa Ravel semakin pecah. Aluna itu lucu dan manis.
Ravel berhenti dia menunduk menumpukan tangannya pada lutut lalu Aluna melompat kepunggung Ravel lalu memberikan banyak tepung diwajah lelaki itu.
"KENA!" serunya senang.
"ALU CURANG!" teriak Ravel kesal tapi tak urung dia berlari sambil membawa Aluna digendong belakang.
Mereka berlari dari depan kebelakang lalu berhenti ditaman, Ravel mendudukan Aluna diatas rumput lalu dia mengambil selang air dan menyemprotkannya pada Aluna.
Ravel kembali tertawa melihat wajah lugu gadis itu saat disiram. Aluna belum connect.
"RAVEL!" teriak Aluna.
Dia mengejar Ravel lalu mengambil selang air yang lain, dia menyiram kepada Ravel dengan wajah bahagia. Ravel juga ikut menyiram Aluna dan ya mereka bermain air tanpa ingat umur.
•••
Setelah selesai bermain tadi Aluna mengeluh dingin jadilah sekarang gadis itu berada dibawah selimut tebal yang membungkus tubuh kecil itu, hanya sisa kepalanya saja.
"Bangun makan dulu yuk," ajak Ravel.
Aluna bangun dengan mata sayu dia meletakkan kepalanya di bahu Ravel. Lalu memeluk pria itu dari samping.
"Ini punya Aluna."
"Gak boleh diambil."
"Nanti yang ambil gak dapat jodoh."
"Avel ganteng tapi gantengan mang Asep."
"Heh! Enak aja aku disamain sama mang Asep!" Ujar Ravel kesal, hei wajah tampan rupawan ini disamakan sama supir dimansion Wiratama ya memang mang Asep tampan tapi kan dia lebih.
"Tapi bener mang Asep lebih ganteng dari kamu, jadi mau sama mang Asep," racau Aluna.
Ravel melepas paksa pelukan Aluna lalu mendorong gadis itu hingga berbaring, dia menindih tubuh Aluna lalu berucap didepan wajah gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...