H A P P Y R E A D I N G
Ayok spam komen!
Jangan lupa vote, coment dan share!
Jam brp kalian baca?
31. RAVEL-ALUNA
Ravel memesan makanan untuk Aluna, karena kalau gadis itu bosan hanya ngemil yang bisa membuatnya tak terlalu bosan. Dia membeli cookies matcha dan red Velvet cookies.
"Thank you!" Seru Aluna senang.
Ravel mengangguk lalu kembali berkutat pada kertas-kertas yang menumpuk di mejanya. Banyak sekali kesalahan yang diperbuat oleh sekertarisnya kali ini. Ravel menghela nafas pelan, pengeluaran perusahaan lebih banyak dari pada pemasukan hal itu membuat Ravel pusing.
Bukannya semuanya harus sama rata? Pengeluaran dan pemasukan semuanya harus imbang. Ravel meng-klik tombol yang ada didekat mejanya, tombol itu berfungsi untuk memanggil sekertaris, satpam dan mengunci pintu.
"Kenapa tuan," tanya sekertaris nya, Anna.
Anna sekertaris keduanya sekaligus musuh Aluna karena Anna pernah menggoda Ravel.
Fyi, sekertaris Ravel ada dua, satu Joko dan satu Anna. Dan yang paling banyak tingkah adalah Anna.
Aluna mendongakkan kepalanya saat telinganya menangkap suara perempuan, dia menatap Anna dengan sinis lalu berjalan menuju Ravel.
Anna yang baru saja menyadari keberadaan Aluna pun menatap gadis itu tajam, tapi Aluna tidak perduli.
"Avel," panggil Aluna lalu duduk dipangkuan lelaki itu.
Ravel tersenyum, lalu melingkarkan tangannya dipinggang Aluna. Aluna menyandarkan kepalanya didada bidang Ravel memainkan kancing kemeja tunangannya.
"Kenapa pengeluaran perusahaan lebih banyak dari biasanya?" Tanya Ravel to the point.
"Saya tidak tau tuan, saya dapat datanya dari bagian keuangan." Jawab Anna.
"Kamu gak korupsi kan?" Tuding Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...