I hope you will enjoy with my stroy
Don't forget to clik stars n coment
Thank you•••
H A P P Y R E A D I N G
25.RAVEL-ALUNA
Ini hari pertama mereka berpisah, sudah dua jam lamanya Ravel berguling-guling diatas kasur. Biasanya jika dia tidak ke kantor akan ada Aluna menemaninya tapi sekarang tidak ada, dia tidak boleh bertemu dengan Aluna selama seminggu dan dia akan bertemu lagi dengan gadisnya saat pertunangan nanti. Bagaimana jika Aluna dan Ravel menikah nanti? Apakah dia tidak akan bertemu dengan Aluna selama sebulan? Atau bahkan lebih.
Ayah dan bunda memang jahat. Itu yang ada di pikiran Ravel.
"Sial! Gua kangen Aluna!"
Ravel mengambil handphonenya mendial nomor bundanya tapi tidak diangkat Ravel mencoba lagi dan lagi tapi hasilnya sama. Nihil.
Ravel mendudukan dirinya menelpon Tobi agar memberi tahu bagaimana kondisi gadisnya.
"Maaf tuan, nona sedang berada di Amerika bersama nyonya dan tuan besar," jelas Tobi.
Ravel menganga tak percaya, matanya mengerjap beberapa kali, Amerika? Sialan! Ayahnya sangat meresahkan. Pantas saja dia tidak bisa bertemu dengan Aluna.
"Pesan tiket ke Amerika sekarang!" Perintah Ravel.
"Maaf tuan, akses anda menuju Amerika di tutup oleh tuan besar," jawab Tobi meringis.
Poor Ravel!
Tanpa sepatah kata Ravel mematikan telpon dan mendial nomor ayahnya dan tidak di angkat, dia menelpon nomor ayahnya yang lain tersambung tapi tidak diangkat juga.
Ravel menatap geram pada ponselnya dia meremas ponsel itu hingga layarnya retak.
"ARGHHH SIALAN! PUNYA BOKAP GAK BENER YA GINI RIBET!" Teriak Ravel kesal.
Ravel memejamkan matanya meredakan emosi karena tingkah ayahnya yang sangat amat menyebalkan.
Dia menuju ruang kerja menyibukkan diri dengan berkas-berkas yang menumpuk, dengan kesal Ravel membuka map-map itu dengan tidak berperasaan.
Dua jam. Dua jam sudah Ravel berkutat dengan berkas-berkas itu sambil menikmati secangkir kopi yang di buatkan oleh bawahannya. Lelaki itu mengambil handphone yang layarnya sudah retak dia kembali mendial nomor ayahnya dan u know what?nomornya tidak aktif sepertinya Atlas sengaja mengganti nomor.
Ravel menelpon Alkar menyuruh orang suruhan lelaki itu menuju Amerika mencari gadisnya dan Alkar membantu lelaki itu bagaimanapun ini pertama kalinya Ravel terpisah without kabar dengan gadisnya.
Ravel memilih kembali ke kamarnya merebahkan diri disana memejamkan mata menikmati kesendiriannya meski dia menikmati tapi terasa asing bagi Ravel karena bagaimanapun dia sudah terbiasa dengan adanya Aluna disampingnya.
Dan tanpa terasa matanya memberat dan tertidur dengan pulas.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEL-ALUNA [END]
Teen FictionAluna Rafa gadis cantik dengan mata indah, semasa hidupnya Aluna tak pernah keluar rumah, sekolahpun tidak. Aluna hanya diam dirumah, melakukan pekerjaan rumah. Hidupnya monoton, hanya makan, minum, melakukan pekerjaan rumah hanya itu. Dia tidak dip...