05.RAVEL-ALUNA

33.8K 3.3K 118
                                    


🌳🥑 H A P P Y R E A D I N G 🥑🌳

°🌳🌳🌳°

I hope you will enjoy with my stroy

Don't forget to clik stars n coment
Thank you

°🌳🌳🌳°

05. RAVEL-ALUNA.

Setelah kejadian di gudang tadi Ravel membawa Aluna menuju mansion. Sedangkan Aluna gadis itu masih shock atas kejadian tadi dan perempuan berambut coklat ke emasan itu hanya diam dengan pandangan kosong.

Seumur hidupnya dia tidak pernah dikurung ditempat gelap, meski kamarnya dulu tidak ada jendela tapi lampu di kamarnya selalu hidup.

Ravel membaringkan Aluna diatas kasur king size miliknya. Untungnya dirumah sedang tidak ada orang jadi tidak banyak pertanyaan yang Ravel harus jawab.

Tak lama seorang dokter laki-laki datang menemui Ravel, dia dokter Abi. Dokter yang dulu menangani Ara saat dia mengalami trauma. Dokter Abi merupakan dokter kepercayaan keluarga Wiratama.

Ravel mempersilahkan dokter Abi memeriksa kondisi Aluna, sebab gadis itu dari tadi hanya diam dan diam.

"Bagaimana?" Tanya Ravel saat dokter Abi telah selesai memeriksa kondisi Aluna.

"Aluna hanya shock, mungkin ini pertama kalinya dia mengalami kejadian seperti ini. Tapi kondisinya baik-baik saja. Saya akan memberikan obat dan selalu ajak dia berbicara agar dia tidak mengigat kejadian itu," jelas dokter Abi.

Ravel mengangguk, dia mengusap kepala Aluna dengan sayang lalu mengecup dahi perempuan itu, setelah itu dia mengantarkan dokter Abi hingga kedepan pintu kamar.

Ravel kembali masuk, dia akan menyuruh Tobi tangan kanannya menebus obat Aluna. Ravel membaringkan tubuhnya memeluk Aluna dan mengusap kepala perempuan yang sekarang mengisi hatinya.

"Gak papa, jangan takut," bisik Ravel.

"Dia jahat, Luna takut."

"Gak papa sayang, i'm here."

Aluna memeluk Ravel semakin erat menenggelamkan wajahnya di dada bidang lelaki yang selalu melindunginya.

"Jangan pergi," gumam perempuan itu.

"Saya gak akan pergi sayang, kamu rumah saya," jawab Ravel lembut.

Aluna hanya mengangguk,lalu mencium dada Ravel, entahlah dia suka parfum yang Ravel pakai.

"Sekarang tidur ya," suruh Ravel.

Aluna mengangguk mencengkram kuat kaos yang Ravel kenakan, lalu matanya terpejam seiring dengan elusan dikepalanya.

"Sleep well baby," gumam Ravel.

°🌳🌳🌳°

Ravel membuka kasar ruang kerjanya di mansion Wiratama, dia menatap tajam perempuan yang berani mencelakai gadisnya. Amber.

Amber menyuruh Aluna mengambil salah satu barang di gudang tapi gadis itu malah mengunci Aluna, entah apa motif dia mengunci Aluna di gudang.

"Bukannya saya udah peringatkan anda sejak pertama kali anda datang untuk tidak ngusik Aluna?" Desis Ravel menatap Amber tajam.

"S-saya gak sengaja tuan," jawab Amber gugup, perempuan itu masih ingat jelas bagaimana Ravel mencekiknya tadi dan dia tidak ingin itu terjadi lagi.

RAVEL-ALUNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang