Satu ⭐ darimu sangat berarti untukku
Happy reading 🤗Aurissa duduk sambil merenung di kursi taman di luar venue pernikahan, ia merasa sangat sesak di dalam, apalagi melihat Eldern ternyata tak datang sendirian. Dia tidak mengerti dengan sikap pria itu dan membuatnya sungguh bingung, kadang-kadang ia merasa kalau Eldern begitu menyukainya tapi di sisi lain pria itu masih terlihat begitu menyayangi Alluna juga, apa yang harus dia percaya, hatinya semakin terombang-ambing.
"Uris ngapain sendirian disini?"
Aurissa berbalik dan mendapati Axel dibelakangnya dengan segelas wine di tangan.
Gadis itu menatap cairan merah di tangan Axel, "Boleh nyobain gak?" tiba-tiba saja Aurissa merasa penasaran bagaimana sensasinya.
Axel menjauhkan tangannya yang hampir dijangkau Aurissa. "No, bisa di gorok gue sama Ben dan El kalau setetes aja minuman ini masuk ke mulut lo."
"Ck dikit aja Xel, gue gak bakal mabuk juga, cuma pingin menghangatkan badan aja, dingin nih." Jawab Aurissa dengan wajah memelas, tapi Axel keukeuh dengan jawabannya tetap tidak.
"Ya salah sendiri, lo ngapain sendirian di luar, orang rame-rame di dalem lo malah disini."
Model jangkung itu duduk di samping Aurissa, sesekali menyesap wine dengan elegan membuat Aurissa semakin kesal.
"Lo sendiri ngapain malah kesini?"
Axel tidak menjawab, dia hanya memasang senyum yang tak sampai kematanya, sekilas Aurissa melihat luka dimata pria itu, sungguh Axel ini penuh misteri.
"Dia datangkan? Orang yang buat lo moody akhir-akhir ini, diakan?" Tebak Axel tepat sasaran.
Aurissa menghela nafas pelan, kenapa semua orang seperti tau risalah hatinya.
"Daripada salah paham terus sebaiknya lo tanyain apa yang ingin lo tau sama dia, mumpung orangnya ada disini entar kalau dia pergi lagi lo uring-uringan lagi, pusing gue kalau udah liat cewek moody gak jelas."
"Lo ngomongin siapa sih, gak ngerti." Elak gadis yang sedang memainkan ujung gaunnya kini.
Axel terkekeh geli melihat tingkah merajuk Aurissa.
"Mau gue kasih tau sesuatu gak?"
"Apa?" Tanyanya penasaran.
"Eldern ke Prancis bukan untuk nyusulin Luna kok, tapi perusahaan ayahnya emang lagi ada masalah, perebutan hak waris gitulah, biasa masalah orang kaya."
"Tapi kenapa dia gak ngabarin gue sama sekali?" Gumam Aurissa pelan membuat Axel menarik bibirnya merasa pancingannya berhasil.
"Kalau soal itu lo sebaiknya tanya langsung ke orangnya, itu urusannya dia sama Ben."
"Kak Ben?" Aurissa menautkan alis bingung, apa hubungan semua ini dengan kakaknya.
"Shit gue kelepasan ngomong lagi, pokoknya lo tanya aja langsung ke dia, ini bukan ranah gue, udah cape gue di suruh-suruh mulu sama dia."
Axel bangkit, "mau masuk gak? lama-lama lo di culik wewe gombel kalau kelamaan disini."
"Emang di hotel wewe gombel bisa masuk?"
"Ya bisa aja kalau dia bayar sewa." Axel tertawa dengan leluconnya sendiri, "mau masuk gak?"
"Bentar lagi deh, sana entar gue nyusul." Aurissa mendorong lelaki yang kini mengenakan jas hitam itu setelah tadi siang mengenakan beskap seragaman pagar bagus kakaknya.
"Oke deh, gue bawain jaket deh ya buat lo biar gak membeku disini, mau gue kasih jas gue, takut kena masalah gue." Goda Axel namun Aurissa gak paham maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary You
RomanceEldern menyukai Aurissa, begitu juga sebaliknya. Tapi Eldern sudah mempunyai kekasih, dan itu membuat Aurissa bingung. Aurissa berusaha menjauh, tapi Eldern terus mengejar. Lalu akankah akhirnya mereka bersama? Ikuti kisah Aurissa si Mahasiswi semes...