Chapter 25

6.4K 398 24
                                    

Satu ⭐ darimu sangat berarti untukku 🤗
Happy reading


Hari itu saat dia memutuskan untuk mengambil alih tanggung jawab, ia kira ia tak akan pernah menyesalinya. Selama ini ia merasa baik-baik saja dengan hidupnya, ia juga merasa tak ada masalah dengan hubungannya dengan Alluna.

Tapi ia lupa ternyata cinta bisa datang kapan saja, tak bisa diprediksi, gak bisa diduga tau-taunya rasa itu sudah ada. Kini ia lelah bersikap masa bodoh dan capek berpura-pura tak suka, sekarang keputusannya sudah bulat, hari ini dia harus memperjelas segalanya, langkah pertama yang harus ia lakukan adalah berbicara dengan Alluna.

"Lebih baik kita akhiri semua ini Lun." Ucapnya dengan suara setenang mungkin.

"El... Enggak aku gak mau El." Alluna memohon.

"Kita udah gak bisa seperti ini terus, kita hanya saling membohongi."

Alluna berteriak histeris. "Semua gara-gara diakan, seberapa hebatpun kita bertengkar dulu kamu gak pernah mutusin aku, tapi sekarang kamu dengan mudah meminta putus."

"Luna, kita berdua sama-sama tau hubungan kita gak akan ada ujungnya, jadi pliss berhenti sebelum ini menyakiti kita lebih dalam."

Aluna menatap Eldern tajam dengan mata penuh dendam, "Apa kamu sudah lupa, kamu lupa kalau kamu telah berjanji untuk bertanggung jawab, kamu dan teman-temanmu sudah menghancurkan aku El! Kamu menjadikan aku taruhan sama teman bajingan kamu itu." Aluna semakin histeris. "Kamu lupa bahkan aku gak bisa lanjut kuliah, kamu lupa keluargaku mengusirku gara-gara perbuatan kalian, dan kenapa tiba-tiba kamu datang bak pahlawan mengakui kesalahan dan mengulurkan tangan, terus sekarang kamu mau buang aku juga seperti bajingan itu!"

Eldern meraih tangan Alluna menggenggamnya, menenangkannya. "Dia gak pernah buang kamu Lun, dan aku, aku sepenuhnya ingin bertanggung jawab terhadapmu dari dulu Lun, tapi kamu tetap menolak, karena aku tau kamu cinta mati pada orang yang kamu sebut bajingan itu."

"Dan lo berharap gue bersedia nikah sama dia, menikah sama orang yang udah nidurin gue!!!"

"Luna, dia sangat menyesal, dia sayang banget sama kamu, dia nunggu kamu, kamu tau itukan dan kamu juga sayang sama dia aku tau itu, kalian justru malah saling menyakiti."

"Dia selama ini selalu dukung kamu, datang ke keluarga kamu, minta mereka semua maafin kamu, karena kamu adalah korban yang sesungguhnya, kita semua berusaha memberi yang terbaik untuk kamu, meskipun itu gak akan pernah cukup untuk menebus dosa-dosa sama kamu dimasa lalu."

"Jangan tinggalin aku El please, kalau kamu pergi aku nanti sama siapa?" Alluna mulai terisak.

"Aku akan selalu ada buat kamu, tapi bukan sebagai kekasih lagi karena kamu gak pernah butuh aku untuk itu, aku akan selalu ada sebagai teman kamu Lun. Ssshh..." Eldern memeluk Alluna memenangkannya.

"Jangan tinggalin aku El, aku takuuutt..."

"Kamu gak sendirian Lun, kita selalu ada untuk kamu."

Alluna mulai tenang, badannya luruh dalam pelukan Eldern, dia terisak dan menangis.

Eldern merasa bersalah tapi ia juga gak bisa bertahan lebih lama dengannya, karena memang diantara mereka tak pernah ada perasaan romantis, semua hanya berlandaskan tanggung jawab dan balas dendam. Ia sudah berusaha selama delapan tahun ini selalu ada untuk Alluna, mengikuti semua kemauannya sementara disisi lain ada sahabatnya yang tulus ingin membahagiakan Alluna, mencintainya dan ingin menebus dosa-dosanya.

 Ia sudah berusaha selama delapan tahun ini selalu ada untuk Alluna, mengikuti semua kemauannya sementara disisi lain ada sahabatnya yang tulus ingin membahagiakan Alluna, mencintainya dan ingin menebus dosa-dosanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Extraordinary You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang