Chapter 5

6.7K 501 5
                                    

Satu ⭐ darimu sangat berarti untukku
Happy reading 🤗


Sesuai jadwal yang sudah disebutkan sekretarisnya kemarin, hari ini Eldern berangkat menuju Universitas Nasional Indonesia untuk mengisi seminar kewirausahaan, kampusnya dulu sebelum ia melanjutkan studinya ke Inggris. Sebenarnya ia sangat malas dengan macetnya kota Jakarta, kalau boleh ia ingin sekali mengendarai sepeda motor agar cepat sampai kesana, sayangnya ia tak ingin mengambil resiko dengan membuat penampilananya berantakan karena hari ini ia memakai setelan formal, walau dengan berat hati akhirnya ia memilih menunggangi Audy R8 Biru Metalicnya daripada mengendarai motor besar kesukaannya.

Sesampainya di pelataran kampus dia sudah disambut hangat oleh Rektor dan beberapa dosen disana, hanya ada beberapa dosen yang ia kenal dan sisanya semua terlihat asing, hal yang wajar karena sudah lima tahun lebih dia lulus dari kampus itu, namun nyaris semua dosen disana mengenal Eldern sebagai alumni kampus tersebut, salah satu lulusan terbaik Harvard dengan perusahaan startup bidang perdagangan yang cukup sukses walau baru beberapa tahun berdiri.

Hanya satu dosen yang dekat dengannya dan sampai sekarang masih mengajar, yaitu Pak Rahman yang kini menepuk pundaknya bangga. "Bapak bangga sama kamu, di usiamu yang masih muda sudah bisa sesukses ini." Ucapnya dengan tatapan penuh haru.

Eldern menjawab dengan penuh sopan santun. "Semua berkat Pak Rahman, nasihat-nasihat Bapak telah banyak merubah hidup saya."

Ia menatap Eldern dengan mata penuh kebijaksanaan. "Nasihat-nasihat saya tidak akan berguna Eldern kalau niat disininya, Pak Rahman menunjuk dada Eldren, tidak ada."

Dan dia juga salah satu dosen yang tau masalalu kelamnya.

"Wah sepertinya kebanyakan mahasiswi yang mengikuti seminar kali ini karena penasaran ingin melihat Pak Eldern secara langsung ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah sepertinya kebanyakan mahasiswi yang mengikuti seminar kali ini karena penasaran ingin melihat Pak Eldern secara langsung ya." Perkataan MC mengundang pekikan dan keriuhan di aula fakultas pagi itu.

Eldern dipersilahkan duduk setelah pembawa acara memperkenalkannya pada seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang hadir di aula, diapit oleh Pak Rahman disebelah kirinya dan Pak Rektor disebelah kanannya.

Dia mengedarkan pandangan menyapu setiap sudut aula, dia berharap mendapatkan keberuntungan bisa melihat gadis itu diantara banyaknya mahasiswi yang hadir pagi ini, walaupun terdengar mustahil. UNI adalah kampus besar dengan tiga belas fakultas dan lebih dari 250 program studi, kalaupun dia adalah mahasiswi disini kemungkinan dia mengikuti seminar ini sangatlah kecil, seminar ini diadakan di fakultas management dan dia tidak tau apa jurusan gadis itu, jangankan jurusannya namanyapun dia tak tau, Eldern geli sendiri dengan pemikirannya, tapi entah kenapa ingatannya tentang gadis itu tak pernah hilang selama dua minggu ini. Dan tak ada salahnya dia berharapkan?

Beruntung, sepertinya keberuntungan memang sedang berpihak pada Eldren hari ini, dia melihat gadis itu di baris kedua dari depan, duduk di kursi paling samping sedang berbicara dengan teman disebelahnya. Sampai beberapa menit selanjutnya Eldern tak melepaskan pandangannya dari gadis itu, hingga saat gadis itu mendongak dan pandangan mereka saling bertabrakan, Eldern sedikit menarik sudut bibirnya ke atas menyunggingkan senyum, berharap akan mendapatkan balasan yang sama, tetapi gadis di baris ke dua itu malah menunduk lalu kembali bercengkrama dengan temannya lagi, tidak menghiraukannya sama sekali, terasa dejavu seperti tak acuhnya hari itu.

Extraordinary You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang