Chapter 16

5.8K 442 7
                                    

Satu ⭐ darimu sangat berarti untukku 🤗
Happy reading

"Pagi..."

Sarah menyapa Aurissa bersemangat dari kubikelnya, berbanding terbalik dengan mood Aurissa yang hari ini sangat malas sekali berangkat ke kantor, badannya terasa panas dingin mungkin karena perbedaan cuaca Jakarta-Bandung yang cukup ekstrem sehingga tubuhnya tidak terbiasa pikirnya.

"Pagi, tumben banget datang pagi?" Jawabnya sedikit serak.

"Iya dong, soalnya gue mau nanyain sesuatu, muka lo pucet deh Ris?" Tanya Sarah saat melihat wajah Aurissa.

"Tentang apa? Gak enak badan gue."

Sarah bangkit dari kursinya meraba kening gadis itu untuk memastikan. "Bener badan lo anget, lo minta ijin sakit aja sama Mbak Jena."

"Gak apa-apa kok gue bisa tahan, nanti gue minum obat juga mendingan, lo mau nanyain apa tadi?"

Hanya dalam sekejap wajah khawatir Sarah berganti jadi binar senang. "Elo dan bigboss, juga Axel Arios."

Aurissa melepas jaket juga mulai merapikan meja kerjanya. "Kenapa dengan mereka?"

Sarah berdiri didepan kubikel Aurissa mencondongkan wajah menghadapnya. "Lo sebelum kerja disini udah kenal sama Pak El dan Axel?"

Sambil menunggu laptopnya menyala ia memandang Sarah sebentar.

"Dengerin ya elo lagi jadi hot issue dikantor ini, selain tadinya yang lo udah populer sebagai anak magang yang super cantik..."

"Sar!"

"Lho emang bener kok, dengerin dulu gue belum selesai, anak-anak yang bekerja di studio pada bilang kalau Axel dan Pak El ngobrol akrab banget sama lo, benar? Dan setelahnya banyak karyawan yang lihat elo makan siang bareng mereka, dan yang bikin gosip makin panas pulangnya lo cuma semobil berdua sama Pak El."

"Terus?"

"Gue nunggu penjelasan lo!" Teriaknya gemes.

"Gue gak ada apa-apa, kemarin itu ya emang karena kita searah ke kantor makanya Pak El ngajakin, end of story." Tegas Aurissa tak ingin membeberkan fakta yang sebenarnya.

"Gue menolak percaya." Tipikal Sarah sekali. "Ayo dong lo jujur sama gue, gue gak bakal bilang siapa-siapa."

Kepala yang semakin berat ditambah desakkan Sarah yang enggan menyerah membuat Aurissa akhirnya jujur pasrah. "Gue pernah bertemu sama mereka sebelumnya."

"Kyaaaa, kok lo gak pernah bilang sih, tau nggak sampai Mbak Niken aja nanyain lo tau."

"Emang seheboh itu Sar soal gue makan sama Pak El, pantes aja tadi orang-orang pada liatin gue, kirain karena muka gue pucet."

"Banget, tapi sans aja, gosip masih aman terkendali, yaah hanya sedikit aja yang melenceng." Balas Sarah.

"Maksudnya?"

"Udah gak usah dipikirin, nanti aja kita bahasnya kalau lo udah bener-bener fit."

Aurissa mengiyakan, karena jujur kepalanya sekarang mulai terasa pusing.

"Eh by the way lo udah lihat poster promo terbarunya EISport? foto lo sama Pak El dan Axel udah keluar, keren banget!" Puji Sarah.

Aurissa belum tau tentang poster yang dipasang, tapi kalau hasil foto dia sudah memilikinya. Semalam ia mengupload hasil photoshootnya ke media sosial instagram, banyak DM dan pesan masuk ke whatsapp dari teman-teman kampusnya bagaimana ia bisa satu frame dengan Eldern dan Axel, terutama Retha yang paling heboh.

Extraordinary You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang