Chapter 20

5.6K 434 1
                                    

Satu ⭐ darimu sangat berarti untukku
Happy reading 🤗


Akhir-akhir ini Eldern lebih banyak menghabiskan sisa waktunya di tempat gym, dia memang menyukai olahraga, berbagai macam olahraga sering ia coba bahkan tak sedikit yang membuat ia menjadi expert di dalamnya. Tapi kali ini olahraga hanya pengalihan baginya, ia sedang tidak ingin menikmati waktu sendiriannya, karena hal itu menjadikannya sering mengingat seseorang. Sayangnya Reno sedang berbulan madu, dia bisa dibunuh Gea kalau tiba-tiba menelpon dan mengganggunya, Ben sibuk menyiapkan acara lamaran, dan Axel dia tak bisa diharapkan.

Itulah yang membuat akhirnya dia berada disini, menerima ajakan Rengga teman yang sering ia jumpai di tempat gym untuk ikut futsal, yeah ternyata dia sudah lama tak melakukan olahraga itu, dan membakar kalori sambil menendang bola bisa mengalihkannya dari seseorang yang selalu menghantui pikirannya akhir-akhir ini.

Bertemu dengan teman-teman futsal Rengga ternyata merembet pada hobi lain mereka yang ternyata sama, otomotif, mengoleksi motor dan mobil, dan akhirnya sampai pada janji untuk cycling guna penggalangan dana untuk amal. Tentu Eldern tak akan menolak ajakan bersepeda tersebut itu adalah salah satu olahraga yang disukainya sejak kuliah, apalagi sekarang dengan embel-embel tujuan mulia.

Retha hanya bisa menginap di tempat Aurissa semalam saja, esoknya ia di telepon ibunya untuk pulang sebab kedua kakanya berangkat keluar kota sedangkan ayahnya Retha sedang pergi dinas, ibunya yang sendirian di rumah juga Aurissa yang tidak diijin...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Retha hanya bisa menginap di tempat Aurissa semalam saja, esoknya ia di telepon ibunya untuk pulang sebab kedua kakanya berangkat keluar kota sedangkan ayahnya Retha sedang pergi dinas, ibunya yang sendirian di rumah juga Aurissa yang tidak diijinkan Ben untuk sendirian di apartemen akhirnya memilih menginap di rumah Retha, bukan hal yang asing karena beberapa kali memang ia pernah menginap di rumahnya.

Pagi yang cerah di hari minggu Retha mengajak Aurissa untuk berolahraga di taman kota yang tak jauh dari komplek perumahannya, mereka memutuskan untuk jogging dari rumah sampai kesana, hal yang sering di lakukan Aurissa akhir-akhir ini semenjak kejadian di Jakmar beberpa waktu lalu ia bertekad untuk menjalani hidup lebih sehat dengan berolahraga, ia telah mengikuti kelas pilates beberapa kali selama dua bulan ini.

Sesampainya ditaman kota dan melalakukan jogging juga peregangan mereka langsung membeli camilan dan selonjoran diatas rumput, atensi mereka teralihkan begitu melihat seseorang yang familiar meskipun dunia seperti sempit sekali kalau mereka bertemu disini.

"Uris, bukannya itu Pak El ya?"

"Mana?"

"Itu tuh yang lagi ngumpul sama anak cycling." Tunjuk Retha pada salah satu kerumunan pesepeda.

Setelah diperhatikan dengan seksama karena memang jarak mereka memang jauh, benar yang dikatakan Retha itu memang Eldern, memakai cycling jersey berwarna hijau dengan helm serupa juga kaca mata hitam yang bertengger di hidung bangirnya, dan Aurissa pura-pura tak melihat saja apalagi saat Eldern mengedarkan pandangannya ke arah mereka, Aurissa langsung berbalik membelakangi. Ia tidak ingin bertemu dengan pria itu disaat ia belum bisa menentukan hatinya harus terus mencintai atau melupakan perasaannya.

Extraordinary You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang