Aku update kembali...
Buat yang sudah baca jangan lupa budidayakan vote dan komentarnya ya guys....Happy Reading.
***
Hari ini (Namakamu) memilih untuk berkunjung ke rumah Bunda.
Setiap pagi ia merasa bosan, selalu saja sendirian.Dengan mengendarai mobilnya, (Namakamu) telah tiba dirumah Bunda setelah menempuh perjalanan setengah jam.
Dengan cepat (Namakamu) menekan bel yang berada disamping kanan pintu. Semoga saja Bunda ada dirumah, karena (Namakamu) benar-benar tak memberikan kabar kepada Bunda Rike jika hari ini dirinya akan berkunjung.
Hanya dalam kurun waktu lima menit, pintu itu sudah terbuka lebar.
"Loh dek..."
Orang yang membuka pintu adalah kakak iparnya, dan terlihat jika wajahnya terkejut dengan kehadiran (Namakamu).
"Assalamualaikum teh." (Namakamu) masuk kedalam setelah bersalaman dengan Teh Ody.
"Bunda enggak bilang apa sama teteh kalau kamu mau main kesini." Ody memberitahu jika hal yang membuatnya sedikit terkejut karena Ody benar-benar tidak tahu jika (Namakamu) akan berkunjung.
"Bunda emang gak tahu teh. Di rumah sepi, mau ke rumah Oma, Omanya juga enggak ada dirumah." Memang setelah pulang dari rumah sakit, Omanya langsung diminta menetap untuk beberapa Minggu di kediaman orang tua Aldi. Beberapa hari yang lalu (Namakamu) sempat berkunjung bersama kedua adiknya.
Mereka berdua pun kini duduk di ruang tamu.
"Loh, kemana memangnya?" Tanya Ody
"Lagi di rumah Tante Meli."
Dari arah lantas atas terlihat Ara yang sudah berlari-lari menuruni tangga. Gadis kecil itu terlihat kegirangan ketika melihat keberadaan Aunty.
Ada Bunda juga yang dengan was-was berusaha memperingati Ara agar tak usah berlari, takut jika akan terjatuh.
"Ara sayang nanti jatuh loh." Ody pun berusaha memperingati anaknya.
Ara malah mengabaikan ucapan Oma dan bundanya. Dia malah mendekat kearah (Namakamu) sambil merentangkan kedua tangannya.
(Namakamu) hanya mampu terkekeh dengan penyambutan keponakan kecilnya ini. Ara benar-benar menggemaskan.
"Lindu Aunty." Dengan cepat (Namakamu) meluk Ara dan membawa gadis kecil itu ke pangkuannya.
"Aunty juga, kenapa gak nginep lagi?" Biasanya rumah akan terasa ramai jika Ara sudah menginap. Adik-adiknya pun akan betah dirumah, dan tak keluar pada malam karena adanya Ara.
Ara pun menguraikan pelukannya, tetapi tangan mungilnya masih melingkar di leher (Namakamu).
"Om, nda jemput."
Rupanya Ara menunggu Iqbaal berkunjung ke sini. Dengan gemasnya (Namakamu) langsung menghujani pipi Ara dengan kecupan.
"Om Iqbaal-nya lagi pergi, enggak ada dirumah." Ara pun kini sudah berganti posisi. Gadis kecil itu kini duduk di tengah antara bundanya dan (Namakamu).
Kini giliran Rike yang mendekat dan memeluk (Namakamu). Tak lupa juga (Namakamu) yang menyalami mertuanya.
"Bunda sehatkan?" Kini Rike sudah duduk di sofa lain yang berada disamping.
"Alhamdulillah sehat. Kamu juga sehatkan sayang?" Rike balik bertanya.
(Namakamu) pun mengangguk. "Aku juga sehat Bun."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexcepted Wedding (IDR)✔️
FanfictionCERITA SUDAH LENGKAP! Gimana jadinya kalau pas SMA mereka kaya kucing sama anjing. Si cowok BADBOY, dan si cewek GOODGIRL. Dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Mau nolak? ENGGAK BISA! Jadi apa yang harus mereka lakukan? Penasarankan sama k...