Chapter 12

5K 459 65
                                    

Btw chapter kali ini khusus buat 17+, sedikit frontal soalnya. Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian dengan cara Vote dan komentarnya! 👌

Happy Reading.

***

"Saya terima, nikah dan kawinnya (Namakamu) Berliana bin Haris Abraham dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah."

***

Hari ini benar-benar hari yang bersejarah bagi Iqbaal dan (Namakamu). Dengan senyum bahagianya, mereka menyambut para tamu undangan.

Tak banyak hanya kerabat terdekat dan beberapa rekan kerja.

"Kak?"

Dan saat itu juga mata (Namakamu) langsung tertuju pada Kevin dan juga Kenzo. Mereka berdiri didepannya dengan pakaian formal mereka.

Hanya dengan merentangkan tangan, dengan cepat Kevin langsung memeluknya.

"Jangan Cengeng Vin." Peringat Kenzo

Kevin benar-benar memeluk erat kakaknya, bahkan tak ada niat untuk melepaskannya.

Iqbaal? Pria itu hanya tersenyum saat melihat seberapa sayangnya mereka kepada gadis yang beberapa jam yang lalu sudah sah menjadi istrinya.

"Jangan bandel Vin, kakak gak bakal sesering dulu ngomelin kamu. Jangan bikin kakak pusing terus, nanti juga kamu bakal jadi om jadi jangan nakal."

Sederet nasehat (Namakamu) lontarkan untuk Kevin, bukan dia yang mendapat nasehat tetapi malah ia yang memberikan nasehat.

Beberapa tamu bisa memakluminya dan mereka mengerti, tak jarang ada yang ikut merasakan betapa saling sayangnya kakak beradik itu.

"Jangan nangis nanti make up kamu luntur." Bisik Iqbaal

(Namakamu) pun mengangguk sambil terus berusaha membisikan kata-kata kepada adik bungsunya itu, Kevin.

Kevin pun melepaskan pelukannya setelah mendapatkan kecupan di pipinya.

"Titip Kakak ya Bang, dia berharga buat kita. Jangan bikin dia nangis nanti kita yang marah." Ucapnya sambil menyalami Iqbaal.

"Percaya sama abang Vin."

Kini giliran Kenzo.

Untuk sejenak Kenzo hanya menatap (Namakamu) dalam diam.

Brukkk

"Maaf selalu jadi beban buat kakak, makasih karena udah mau jadi mama sekaligus papa buat Kenzo sama Kevin kak."

Jika disuruh untuk tak menangis, jawabannya tak bisa. Perlahan air mata yang itu mulai berjatuhan, dan (Namakamu) hanya bisa mengangguk tak kuasa untuk sekedar berbicara sepatah kata pun.

"Sekarang kita tenang, karena kakak bisa bahagia sama bang Iqbaal. Jangan pikirin Kevin, sekarang dia tanggung jawab Kenzo Kak."

"Kakak gak pernah ngerasa semua itu beban dek. Kalian yang kakak punya, jadi sebisa mungkin kakak harus jaga kalian. Kalian gak pernah sama sekali ngerepotin kakak atau bahkan jadi beban buat kakak. Mau kakak udah nikah atau belum, kakak tetap sama."

"Makasih kak."

Dengan sayangnya Kenzo mencium pipi sang kakak. Bahkan pada saat ini Kenzo mulai meneteskan air matanya.

"Titip Kakak ya bang." Ucap Kenzo sambil menyalami Iqbaal.

Iqbaal pun menjawabnya dengan anggukan sambil tersenyum.

Unexcepted Wedding (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang