Chapter 6

5.3K 431 11
                                    

Puput Next yuhuuuu!

Happy Reading.

***

Kesal, kata itu lah yang bisa mewakili perasaan (Namakamu) sekarang. Bagaimana tak kesal jika secara tiba-tiba oma datang ke kantornya dan mengajaknya untuk pergi.

"Oma aku baru dateng loh, masa mau pergi lagi." Rengek (Namakamu) kepada sang oma. Berharap omanya akan berubah pikiran dan tak jadi mengajaknya pergi.

"Ada Aldi, apa susahnya ikut oma."

Mereka melangkah beriringan keluar kantor menuju kearah mobil omanya terparkir.

Dan saat tiba di pintu utama, alangkah terkejutnya (Namakamu) ketika tak melihat mobil sang oma. Justru yang pertama ia lihat adalah sebuah mobil hitam yang sama sekali tak ia kenali.

"Mobil oma mana?" Ujarnya yang benar-benar Heran.

"Kita perginya pake mobil tante Rike."

Rike? Sepertinya ia tau siapa orang yang omanya sebutkan.

'Sama bundanya Iqbaal, Mau apa sih sebenarnya?' Batin (Namakamu)

"Kok sama tante Rike juga, kita mau kemana emangnya oma?"

Oma hanya menatap (Namakamu) dengan kesal.

"Gak usah banyak tanya, cepetan masuk. Kasian tante Rike udah nungguin."

"Iya." Omanya paling tak suka jika cucunya banyak bertanya. Karena secara tak langsung, itu semua menandakan seseorang pembangkang.

(Namakamu) pun masuk ke mobil itu dan diikuti sang oma.

'Kenapa oma jadi lebih pemaksa gini sih?'

Jika tahu begini lebih baik ia dirumah saja.

Benar saja Rike sudah terduduk manis di kursi penumpang, dan sekarang (Namakamu) berada ditengah-tengah antara Rike dan sang oma.

"Maaf lama Rike, tadi abis nyari dia ke ruangannya dulu."

Rike pun hanya memberikan senyumannya.

"Iya gak papa Bu."

Sebenarnya yang sejak awal berniat menjodohkan (Namakamu) dan Iqbaal itu kedua orang tua (Namakamu). Namun sayangnya mereka mengalami kecelakaan dan hal itu lah yang menyebabkan nyawa mereka tak tertolong .
Kini giliran Oma yang meneruskan perjodohan ini, lagi pula keluarga mereka memang sudah dekat sejak dulu. Tak heran jika oma pun sangat antusias dengan perjodohan ini.

"Kita gak ganggu kamu kan sayang?" Dengan lembutnya Rike mengusap Pucuk kepala (Namakamu).

"Enggak kok tan."
Ya setidaknya (Namakamu) tak harus menunjukan ketidak sukaannya kepada Rike.

"Yaudah pak jalan."

*

Hanya butuh waktu 20 menit, mobil hitam milik Rike kini sudah terparkir kembali.

Dengan cepat (Namakamu) turun dari mobil itu dan membuntuti kemana omanya dan bunda Iqbaal melangkah.

'Butik?' Batin (Namakamu).

Gadis itu benar-benar heran karena mereka malah masuk kedalam butik yang sangat mewah.

"Kamu suka butik ini kan Kak?"
Ucapan dari oma langsung membuyarkan lamunan (Namakamu).
Saat masuk, penglihatannya langsung menyapu ke setiap sudut butik.

"Suka oma."

Oma dan Rike hanya tersenyum.

"Syukur kalau kamu suka sayang." Ujar Rike

Unexcepted Wedding (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang