Chapter 16

4.9K 439 31
                                    

Aku next lagi ini guys...

H

appy Reading.

***

Seperti apa yang oma bilang, Rike bunda dari Iqbaal benar-benar datang berkunjung.

Disini lah mereka, diruang keluarga tengah berbincang.

"Itulah dia Ke, anak perempuan yang masih perlu bimbingan. Masa iya, baru sehari Iqbaal disini, sudah jatuh sakit."

Dari awal oma lah yang banyak berbicara, (Namakamu) hanya dia, dan Rike sesekali menanggapi tak jarang pula Rike hanya mampu menunjukan senyumannya.

"Cukup maklum bu, menantuku memang tidak tahu jika Iqbaal punya alergi terhadap udang." Jawab Rike

Oma hanya mampu menghela nafasnya.

"Minta maaf kak, sama mertuamu. Oma tinggal dulu ada keperluan." Setelah memberikan perintah kepada (Namakamu), oma pun bangkit dari duduknya.

"Ibu tinggal dulu ya Ke, santai-santai saja dulu."

"Iya bu, terimakasih."

Oma pun pergi, dan kini hanya tersisa (Namakamu) bersama Rike.

"Jangan terlalu dipikirkan, lagi pula suami kamu juga udah sembuhkan?"

Dengan penuh kelembutan Rike mengusap-usap bahu menantunya. Sedangkan (Namakamu) hanya mampun menunduk dan menjawabnya dengan anggukan.

"Maaf bun, aku belum bisa jadi istri yang baik buat Iqbaal."

Apa yang akan bunda Iqbaal pikirkan sekarang? Merasa salah memilih menantu atau kah merasa kasih kepada anak lelakinya. Mendapat istri yang begitu tak becus.

Hanya ada pikiran negatif Yang terlintas di otaknya. (Namakamu) benar-benar tak bisa membayangkan akan semarah apa mertuanya itu.

"Kamu gak perlu minta maaf sama bunda sayang. Dengan cara kamu ngerawat Iqbaal sampai dia sembuh, itu udah nunjukin kalau kamu istri yang berbakti. Merawat suaminya ketika dia sakit."

Lega sudah perasaanya, ia pikir Rike akan marah besar dan memintanya untuk bercerai dengan Iqbaal. Pikiran macam apa ini? Bahkan rumahtangga mereka baru akan menginjak 1 minggu.

"Sekali lagi aku minta maaf bun, lain kali aku bakal lebih teliti lagi soal ngurusin Iqbaal."

"Kamu istri yang baik, tak salah pilih bunda dan ayah."

Saat itulah ketegangannya berakhir, dihari itu juga ia banyak menanyakan tentang Iqbaal kepada bunda nya. Dari mulai, makanan yang tidak disuka dan makanan yang paling dia suka. Kebiasaannya, tingkahnya, dan dengan senang hati Rike menjawabnya.

'Pernikahan didasari perjodohan itu tak selamanya buruk.'

***

Keadaan Iqbaal benar-benar pulih. Bahkan pria itu sudah jahil seperti dulu, kembali menyebalkan juga.

"Diem gak! awas jangan grasak-grusuk gitu Baay."

Liat lah hanya menonton drama korea bersama saja sudah membuat mereka bertengkar. Karena sedari tadi Iqbaal tak mau melepaskan pelukannya, bahkan pria itu tak mau diam, kepalanya selalu berubah-ubah posisi.

Bersandar di bahu (Namakamu) dan berusaha mencari posisi nyamannya, Bahkan omelan dari sang istri, Iqbaal abaikan.

Jam sudah menunjukan pukul 11 malam nyatanya (Namakamu) masih betah menyaksikan drama. Mulutnya memang mengomel tetapi pandangannya tetap tertuju ke layar televisi dan tak menoleh sedikit pun pada Iqbaal.

Unexcepted Wedding (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang