Semoga up-kali ini bisa nemenin kalian ya, see u Again...
Sedikit bocoran aku udah beres ketik ekstra chapter (satu), jadi ayo semangat vote dan komentarnya biar aku cepet-cepet up nya. Biar kalian tau endingnya sama bisa baca ekstra chapter nya juga ...
Happy Reading.
Setelah kejadian waktu itu, Iqbaal dan (Namakamu) sudah sepakat untuk mencari ART yang bisa membantu (Namakamu). Baik untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau pun membantu menjaga Al. Walaupun tidak standby 24 jam, namun hal ini mampu membuat Iqbaal tenang ketika dia harus pergi bekerja atau pun keluar kota nantinya.Dan untuk Kenzo dan Kevin, sudah diputuskan, beberapa bulan kedepan mereka untuk sementara waktu akan tinggal bersama Oma sampai batas waktu yang masih belum ditentukan.
Kemarin-kemarin Kevin dan Kenzo sempat pulang, namun tidak lama, karena Oma malah kembali drop.
(Namakamu) cukup tahu jika Oma sebenarnya merasa kesepian. Jika ada Kenzo dan Kevin setidaknya pikiran Oma akan happy.
Dulu pernah (Namakamu) meminta kepada Oma untuk tinggal bersamanya, namun dengan bersikeras Oma menolak ajakan itu.
Oma berkata dia masih mampu untuk mengurus dirinya, dia tak ingin merepotkan (Namakamu) atau pun Iqbaal.
Minggu kemarin setelah Al sembuh, mereka sekeluarga juga sudah berkunjung kesana. Namun mengingat Al yang masih sering rewel, mereka tak bisa menginap.
(Namakamu) merasa senang ketika Oma begitu senang dengan adanya Al disana. Oma benar-benar menganggap Al seperti Cicitnya sendiri. Oma terlihat bahagia akan hal itu.
"Bu adek sudah tidur, saya izin pulang ya bu."
Kebanyakan melamun (Namakamu) sampai lupa jika sekarang sudah pukul 7 malam, waktunya Bibi pulang.
"Makasih ya Bi, hati-hati di jalannya."
(Namakamu) juga hampir lupa jika sebelumnya Iqbaal sudah menghubunginya jika suaminya itu akan pulang telat malam ini.
Bisanya pukul 7 sebelum Bibi pulang Iqbaal sudah ada dirumah. Malam ini mungkin Iqbaal akan pulang begitu larut.
"Iya bu permisi..."
Syukurnya malam ini Al tidur cepat, jadi (Namakamu) tak akan khawatir jika nanti sewaktu-waktu Al akan rewel.
Sesekali Al akan tidur di kamarnya, kamar yang sudah Iqbaal dan (Namakamu) persiapkan. Walaupun terkadang (Namakamu) pun harus ikut tidur disana.
Lagi pula (Namakamu) masih begitu was-was jika membiarkan Al tidur seorang diri.
"Kita minun susu dulu ya dek, habis itu kita tungguin papi pulang."
Sekarang kebiasaan yang tak pernah ia tinggalkan adalah rutin mengajak adek untuk berbicara, sambil mengusap-usap lembut perutnya yang semakin membuncit.
Dengan perlahan-lahan (Namakamu) melangkah kearah dapur untuk membuat susu hamilnya. Sambil mengambil salad buah yang memang sudah tersedia didalam kulkas.
"Kok tiba-tiba mami mau martabak ya..." Lucu sekali rasanya jika sudah duduk sendiri begini, kemudian berinteraksi dengan bayi didalam perutnya. Apalagi, usia kandungan ke lima bulan ini, adek sudah dapat meresponnya dengan menendang-nendang.
"Kita telepon papi ya sayang... Sekalian mau eskrim juga. Udah lama mami nggak makan eskrim."
Jika bukan alasan adek mau eskrim, mana bisa Iqbaal mengizinkan (Namakamu) memakan eskrim. Iqbaal begitu posesif terhadap pola makan (Namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexcepted Wedding (IDR)✔️
FanfictionCERITA SUDAH LENGKAP! Gimana jadinya kalau pas SMA mereka kaya kucing sama anjing. Si cowok BADBOY, dan si cewek GOODGIRL. Dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Mau nolak? ENGGAK BISA! Jadi apa yang harus mereka lakukan? Penasarankan sama k...