Bantu Puput ya, biar bisa tuntaskan Unexcepted Wedding ini.Maaf ya kalau alurnya semakin berantakan...
Happy Reading.
***Hari ini (Namakamu) benar-benar kelelahan. Ditambah lagi Al yang sekarang mulai rewel.
Kenzo dan Kevin sedang menginap dirumah Aldi, katanya oma lagi pengen kumpul.
Harusnya (Namakamu) pun ikutan menginap. Namun sayangnya ada beberapa kemungkinan yang mengharuskannya memberi alasan kepada Oma.
Pertama, dirinya sedikit bingung perihal Al. Keluar besarnya dan Iqbaal satu pun tak ada yang mengetahui tentang Al.
Sejauh ini hanya Kevin dan Kenzo saja.
Al terus saja menangis, sudah terhitung dari sejam yang lalu.
Tangisan Al sama sekali belum mereda."Adek kenapa? Jangan buat Mami khawatir dek."
(Namakamu) memutuskan untuk duduk disofa dengan Al yang masih setia berada dalam gendongannya.
Dengan kesabarannya (Namakamu) berusaha mengusap-ngusap lembut punggung mungil Al. Bahkan sesekali ia pun mengelap keringat yang entah sejak kapan sudah membuat pakaian yang Al pakai menjadi basah. Wajah Al pun memerah, dan sesekali bayi mungil itu terbatuk-batuk.
(Namakamu) teru saja menatap ke jam dinding yang berada di sudut kamar. Ia selalu bergumam semoga Iqbaal segera cepat pulang.
Dalam situasi seperti ini, (Namakamu) selalu berharap banyak pada Iqbaal. Namun sayangnya, tadi sore Iqbaal memberi kabar kepada (Namakamu); jika suaminya itu mendadak harus lembur. Dan kemungkin besar, akan pulang saat sudah malam. Paling lambat jam sembilan.
Biasanya kalau Iqbaal belum pulang, ada Kenzo atau pun Kevin yang menemaninya. Malam ini (Namakamu) benar-benar sendiri.
Al sedikit demam, entah karena sakit atau makanannya memang tak enak. Malam ini Al belum sempat makan, setelah terakhir makan bubur tadi pagi.
Tubuh Al begitu lemas, dan tangisannya bahkan sekarang tak bersuara. Sepertinya Al sudah mulai lelah.
Mau pergi ke dokter juga tidak memungkinkan.
Bahkan sakin sibuknya mengurusi Al, (Namakamu) sudah tak mempedulikan lagi pola makannya.
Dirinya hanya baru makan tadi siang, itu pun sedikit.
"Adek..." (Namakamu) berusaha mengusap-usap kepala Al dengan lembut.
Rasanya melihat anak sakit, terasa seperti dirinya sendiri yang sakit. Semuanya tak enak, makan saja (Namakamu) sama sekali tidak bernafsu.
Dengan gerakan pelan, (Namakamu) mencoba menghubungi Iqbaal. Dengan satu tangan yang masih sibuk menimang-nimang Al.
Begitu panggilan terhubung, dengan cepat (Namakamu) langsung mengloau sevi-nya. Lalu menaruh ponselnya dinangvas pinggir sofa.
'Hallo...'
Hal pertama yang Iqbaal dengan adalah tangisan Al, bahkan Al sempat terbatuk-batuk juga.
'Adek kenapa sayang?' (Namakamu) memang sengaja belum bersuara, biarkan Iqbaal bersuara dan mungkin Al akan sedikit lebih tenang saat sudah mendengarkan suara papinya.
Dan, benar saja--- tangisan mulai mengecil. Matanya mulai melirik-lirik, seakan-akan tengah pencari keberadaan papinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexcepted Wedding (IDR)✔️
FanfictionCERITA SUDAH LENGKAP! Gimana jadinya kalau pas SMA mereka kaya kucing sama anjing. Si cowok BADBOY, dan si cewek GOODGIRL. Dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Mau nolak? ENGGAK BISA! Jadi apa yang harus mereka lakukan? Penasarankan sama k...