Ibu, Dua Anak.
Happy Reading.
Menjadi ibu dari dua anak itu bukan lah hal yang mudah. Jika kemarin saat baru memiliki Al saja (Namakamu) sudah cukup banyak mengeluh. Entah apa jadinya jika kini keluarga kecil mereka kedatangan anggota baru.
Daaris Dayyan Dhiafakhri, si duplikat papi Iqbaal.
Bayi yang baru berusia enam bulan itu memang 60% cenderung lebih mirip dengan Iqbaal.
(Namakamu) saja sampai dibuat kesal, ketika secara terang-terangan banyak yang mengatakan jika Daaris ini lebih mirip dengan Iqbaal.
'Kamu beneran cinta mati kayanya sama mas Iqbaal kak, liat buktinya anak kalian mirip banget mas. Gak ada mirip-miripnya sama kamu.'
Itu hanya lah satu dari beberapa contoh yang cukup mampu membuat (Namakamu) sampai mendiamkan Iqbaal seharian.
Bagi yang mencetuskan pemikiran, jika anak lebih cenderung mirip papanya maka diantara mama dan papa dari anak itu, yang memiliki rasa cinta lebih dulu adalah sang mama.
Kalau Aris sangat mirip dengan Iqbaal, itu tandanya (Namakamu) yang lebih dulu cinta pada Iqbaal bukan?
Malu banget, apalagi kalau udah ada yang berani meledeknya. Bikin (Namakamu) semakin merasa kesal saja.
Ditatapnya lamat-lamat wajah Aris yang kini tengah berada dipangkuan Iqbaal.
Benar-benar pro papi Iqbaal sekali Aris ini.
Padahal papinya hanya menepuk-nepuk kan tangannya, tetapi bayi itu bisa tertawa dengan cukup nyaring.
Kenapa kalau sama maminya selalu nangis, gak mau diem pula.
"Dek, adek lebih sayang papi ya dari pada mami?" Pertanyaan bodoh itu sampai mampu terlontar dari bibir (Namakamu).
Ia hanya mampu menatap cemberut kearah ayah dan anak itu.
"Mulai deh." Sahut Iqbaal yang masih tetap berusaha mengajak Aris bercanda. Tangannya terus bertepuk-tepuk dan disambut dengan tawa milik Aris.
"Aku sedih tau, padahal aku yang kandung dia selama 9 bulan. Eh taunya pas udah keluar malah pro banget sama kamu."
Dulu Al sekarang Aris, dua anaknya itu memang cenderung lebih lengket dengan papinya.
Dalam hal apapun yang paling utama mereka cari adalah keberadaan sang Papi.
Untung saja sekarang Al lebih anteng, anak sulungnya itu kini sudah mulai dapat memahami situasi. Al malah sekarang cenderung lebih anteng kalau sudah main seorang diri.
Jika dulu selalu merengek minta ditemenin sekarang malah tidak sama sekali.
Terbukti dengan keadaannya kini, yang tengah sibuk dengan mainan mobil-mobilan nya.
Weekend seperti ini sedikit cukup meringankan beban (Namakamu).
Setidaknya kehadiran Iqbaal dapat membantunya menjaga kedua anak yang kadang rewelnya berjamaah itu.Yang satu minta main, yang satu nangis mau mimi.
Ternyata seperti ini lah rasanya menjadi seorang ibu."Gapapa, nanti kita bikin yang lebih pro ke kamu. Gampang kan?"
Saat itu juga ingin rasanya (Namakamu) melempari Iqbaal dengan botol susu yang sedang ia pegang.
Gampang kan?
Apanya yang gampang, bikinnya?
Gak tau apa dia gimana susah payahnya seorang ibu bertaruh nyawa untuk melahirkan anak mereka.Sungguh luar biasa, teramat sangat spesial rasa sakitnya.
Kalau ditanya mau punya anak lagi enggak? Jawaban (Namakamu) sudah jelas, mau. Ia masih mau lagi memiliki anak selagi bisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexcepted Wedding (IDR)✔️
FanfictionCERITA SUDAH LENGKAP! Gimana jadinya kalau pas SMA mereka kaya kucing sama anjing. Si cowok BADBOY, dan si cewek GOODGIRL. Dipertemukan kembali dalam sebuah perjodohan. Mau nolak? ENGGAK BISA! Jadi apa yang harus mereka lakukan? Penasarankan sama k...