Chapter 5

5.4K 481 18
                                    

Yuhuuuu
Puput comeback nih!
Btw Vote dan komen kalau suka sama ceritanya.

Happy Reading.

***

Menatap kearah tanah yang dihiasi rumut hijau, mungkin bila pagi hari itu akan terlihat sejuk. Sayangnya ini adalah malam hari!

Entah berapa lama, gadis itu hanya terdiam. Rasanya malas jika harus berbicara dengan pria yang sekarang tengah berada disampingnya.

"Huhhh."
Gadis itu hanya bisa menghelap nafasnya.

"Bisa pulang sekarang gak?"

Pria itu hanya bisa menautkan alisnya, dengan mata terpejam dan punggung kokohnya yg bersandar dibangku taman.

"Bisa, tapi siap-siap aja dapet pertanyaan dari oma." Ujarnya masih dengan mata terpejam.

"Ini gak bisa dibiarin, Perjodohan ini gak benar. Please lakuin sesuatu? Setidaknya tolong tolak perjodohan ini." Kini gadis itu menatap pria disampingnya dengan tatapan memohon.

"Percuman, gak akan bisa."

"Baal, gue gak mau kalau kita nikah tanpa rasa cinta. Lo tahu, gue mau suatu saat gue bakal nikah sama pria yang gue cinta dan pria yang cinta sama gue. Bukan karena perjodohan."
Gadis itu benar-benar tak menyangka jika omanya akan menjodohkan ia dengan seseorang yang sangat ia hindari.

"Ayah bunda gak bakal pernah mau dibantah, gak ada cara lain selain nurutin apa yang mereka mau."

"Jadi lo mau pasrah sama perjodohan ini?"
(Namakamu) benar-benar tak menyangka jika Iqbaal dengan senang hati menerima perjodohan ini.

"Ya, mungkin." Iqbaal membalas menatap (Namakamu) yang berada disampingnya 'karena aku cinta kamu (Nam).' Sayangnya kalimat itu hanya bisa ia ucapkan dalam hati.

Semuanya benar-benar diluar apa yang (Namakamu) pikirkan. Semuanya rumut dan tambah rumit ketika ia tahu bahwa sebenarnya Iqbaal lah, pria yang dijodohkan dengannya.

*Flashback on*

"Maaf telat."

'Kenapa dia?' Batin (Namakamu) setelah melihat pria yang baru datang.

"BASTIAN!"
Dan pria itu malah berlari mengitari meja tempat mereka akan melakukan makan malam.

"Waduh, Bun bantuin doang. Anaknya ngamunk tuh." Dengan wajah was-wasnya pria itu bersembunyi disamping wanita paruhbaya, yang tak lain adalah ibu dari pria yang akan dijodohkan dengan (Namakamu).

"BASTIAN KUNCI MOBIL GUE."
Tatapan semua orang pun menjadi teralih kepada pria tampan berbalut jas yang baru masuk kedalam Restoraunt dengan wajah marahnya.

"SINI GAK?"

"Astaga gue dapet amanat buat anterin lu kesini Baal. Nih bunda lo sendiri yang nyuruh, iyakan tante?"

"Iqbaal jangan malu-maluin, cepet duduk."

Iqbaal? Ya, yang baru datang itu Iqbaal. Dan pria yang tengah bersembunyi itu adalah Bastian.

Iqbaal marah karena sebeneranya ia tak suka dengan perjodohan ini! Tapi dengan biadapnya Bastian malah menyeretnya keluar dari mobil, dan pergi meninggalkan Iqbaal begitu saja, setelah sebelumnya berhasil mengunci pintu mobilnya.

"Sini kuncinya."

"Nih Baal, gitu aja sewot."

Dengan wajah pasrahnya Bastian akhirnya memberikan kunci mobil itu pada Iqbaal.

"Rese ya lu Bas, kampret emang!" Wajah kesal Iqbaal masih belum bisa hilang.

Pantas saja Bastian begitu memaksanya agar mau ikut makan malam. Rupanya sahabatnya itu sudah bersekongkol dengan sang bunda.

Unexcepted Wedding (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang