Chapter 29

1.2K 199 16
                                    

Mari penuhi target, baru Puput lanjutkan. Oke?

Happy Reading.

Malam ini (Namakamu) benar-benar bisa bernafas lega ketika oma sudah sembuh dan sudah bisa pulang ke rumah.

Tadi pagi mereka sempat menjemput Oma dan mengantarkannya pulang ke rumah Aldi.

"Aku nggak enak, masa oma baru sembuh kita udah pulang."

Kini Iqbaal tengah bersandar di kepala ranjang dengan (Namakamu) yang berada dalam rengkuhannya.

"Oma yang suruh, masih mau bantah juga?" Iqbaal hanya mampu menunduk untuk melihat raut wajah istrinya.

Dengan cepat (Namakamu) menggelengkan kepalanya, "Oma tuh sayang banget sama menantunya, padahal udah sampe dari kemarin. Dia malah suruh istirahat terus."

Saat Oma meminta mereka pulang, Oma berkata takut jika Iqbaal masih cape dan kurang beristirahat.

(Namakamu) hanya mampu mencibik kan bibirnya saat ingat ia sempat dapat omelan dari Oma karena tetap bersikukuh untuk menginap.

"Oma doang yang sayang sama aku, istri aku boro-boro sayang, malah ngomel terus."

(Namakamu) hanya mampu mendelik kan matanya saat mendengar penuturan dari Iqbaal.
Dengan kesalnya ia langsung mencubit perut Iqbaal.

"Kamu tuh ya, emang ada aku ngomel? Dari waktu kamu pulang sampai sekarang aku baik-baikin terus loh padahal..."

Iqbaal malah terkekeh saat melihat wajah kesal (Namakamu).

Dengan gemasnya Iqbaal pun menghujani wajah (Namakamu) dangan kecupannya.

"Ibay..." (Namakamu) tak sempat mengelak karena gerakkan Iqbaal begitu tiba-tiba. Ia hanya mampu mendorong tubuh Iqbaal agar menjauh.

"Apa?" Iqbaal malah menatap (Namakamu) sekilas dan kembali meluncurkan aksinya. Dari mulai pipi, dahi, mata, bibir, bahkan hidung benar-benar tak Iqbaal lewatkan.

Dengan gerakan cepat (Namakamu) langsung menutup wajahnya dengan tangan. "Ibay ih... Rese banget sih."

Bukannya menjauh Iqbaal malah memeluk (Namakamu) dengan sangat erat.

"Kamu nggak kangen sama aku? Siapa sih yang ngerengek suruh aku biar cepat pulang?"

(Namakamu) yang semula sibuk mengomel, langsung menyingkirkan tangannya dan menatap balik kearah Iqbaal.

Di tatapnya lekat-lekat wajah yang sebenarnya ia rindukan, tetapi suaminya itu malah bertingkah menyebalkan.

"Ya aku." Jawab (Namakamu) dengan jujur.

Kini tangan mungilnya malah mengapit kedua pipi Iqbaal, dan mengarahkan pandanga Iqbaal kearahnya. "Tapi kalau deket kamu malah bikin aku kesel. Nurut dikit ke Bay, jangan rese dong." Lanjutnya dengan wajah yang terlihat tengah kesal.

Cengkraman di kedua pipi Iqbaal membuat (Namakamu) diam-diam tersenyum. Akhirnya suaminya yang bawel itu diam juga.

"Nurut ya sama aku, oke?"

Unexcepted Wedding (IDR)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang