"Jujur saja, nenek tidak suka dengan suamimu."
Seungcheol memindahkan tatapannya dari pamflet acara ke arah Choi Sera di sampingnya. Ruangan pertunjukkan yang mereka tempati saat itu masih cukup sepi, sehingga ucapan sang nenek terdengar jelas.
"Mengapa, nek? Jeonghan bukan pria yang jahat," tutur Seungcheol memberi pembelaan.
Choi Sera menghela nafas. "Kau terus bicara seperti itu, tapi nenek ingat bagaimana dulu kau bersikap murung setelah kelulusan. Nenek ingat bagaimana dia menolakmu. Kau pikir nenek senang sekarang kau menikah dengannya?"
Ucapan itu mengukir senyum tipis di wajah Seungcheol. "Tapi Jeonghan tidak seburuk itu. Nenek hanya belum mengenalnya."
Choi Sera menatap heran cucunya dan berkata, "Padahal ada gadis sebaik Eunjung di dekatmu. Kalian juga pernah berpacaran. Kenapa kau tidak memilihnya?"
Seungcheol belum sempat menjawab dan Choi Sera lebih dulu menebak, "Pasti karena kau merasa tidak enak dengan temanmu. Si Mingyu itu, kan?"
Niat untuk memberi jawaban Seungcheol urungkan. Dia terdiam menatap panggung di kejauhan cukup lama, melayang dalam awang-awang pikirannya.
"Aku juga bingung, mengapa aku memilih Jeonghan?" gumamnya.
Choi Sera kembali menoleh, menemukan kelembutan pada wajah Seungcheol.
"Mungkin seharusnya aku membencinya. Tapi memikirkan dia menjadi milikku, memikirkan jika suatu saat nanti dia bisa membalas perasaanku...entah mengapa malah membuatku senang. Itu jauh lebih baik daripada membencinya."
Mendengarnya, sang nenek menggeleng-gelengkan kepala. "Kau ini...kau sadar bahwa itu hanyalah ego semata?"
Seungcheol mengangkat sebelah alisnya.
"Lalu jika dia tidak kunjung membalas perasaanmu, kau akan bagaimana?"
Kali ini senyum Seungcheol sedikit memudar.
"Jika itu terjadi, kau harus melepasnya. Kau tahu itu, kan? Nenek yakin kalian tidak akan bertahan lama. Pria seperti Jeonghan pasti akan meninggalkanmu. Dia pria angkuh dan punya harga diri yang tinggi, nenek bisa melihatnya!"
"Nek," Seungcheol menegur dengan intonasi lembut namun tegas, membuat perempuan itu mengerang pelan dan memalingkan wajah kecutnya.
"Jika dia tidak kunjung membalas perasaanku..." Seungcheol tersenyum lebar. "Sepertinya itu tidak mungkin."
Ucapan itu sontak menciptakan tawa di antara mereka. "Kau ini sangat percaya diri."
Setelah tawa mereka reda, Seungcheol kembali berpesan, "Nek, aku menyukai Jeonghan, jadi tolong bersikap baiklah padanya."
Choi Sera menghela nafas, tampak ragu menyanggupi permintaan itu. "Tergantung bagaimana dia memperlakukanmu nanti."
Seungcheol tersenyum dan memusatkan kembali pandangannya pada panggung yang mulai diisi oleh para pemain orkestra.
Pertunjukkan yang cantik. Melodi yang mengalun merdu. Penampilan orkestra yang berlangsung hari itu sangatlah memukau, memberi rasa takjub bagi siapapun yang menyaksikannya. Penampilan Lee Eunjung, mantan kekasihnya itu, juga tidak kalah memukau. Dia tampak bersinar dari ujung kaki hingga ujung kepala, seakan mustahil jika ada yang bisa mengalihkan perhatian dari dirinya.
Namun saat itu, benak Seungcheol hanya tertuju pada sosok seseorang. Seseorang yang sedang menunggu di luar ruangan dan kini mungkin sedang menghangatkan dirinya dengan secangkir kopi di sebuah kafe. Yang dia harap bisa duduk di sampingnya menikmati keindahan yang sama.
![](https://img.wattpad.com/cover/233938136-288-k314859.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Long Time Admirer
RomanceKekalahan dalam persaingan bisnis membuat Yoon Jeonghan harus menikahi Choi Seungcheol, pria yang sepuluh tahun lalu pernah menyatakan cinta padanya, yang juga ditolaknya dengan keji. Dendam yang lama bersarang dalam hati Seungcheol menjadikan perni...