47. I Love You

50 4 16
                                    

Siapkan jantung untuk ngerasain baper, kaget plus bingung secara bersamaan. So, ready? Okay, let's reading and be happy🤗

 So, ready? Okay, let's reading and be happy🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I love you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I love you. Will you to be mine?
~~~

••

Ulang tahun, namun tidak ada acara tiup lilin, padahal itu sudah menjadi 'ritual' wajib dalam momen seperti ini. Sengaja, Angkasa yang meminta. Keinginannya sangat sederhana, hanya ingin berkumpul dengan keluarga meski hanya dengan makan malam biasa. Meski begitu, nama 19th Angkasa R B yang tertempel pada dinding tepat di sebelah panggung mini band yang terdapat di ujung kanan cafe, membuat semua orang bisa tahu berapa usianya saat ini.

Benar-benar tak ada siapapun yang diundang dalam acaranya ini, hanya keluarga Alaska bonus dengan Bara selaku teman Angkasa yang datang. Meski begitu, saat ini cafe cukup ramai, tentu oleh pengunjung lain. Sengaja Melati tidak menutup cafe dan mempersilahkan pengunjung yang datang untuk masuk meski ia memiliki acara khusus.

Dan khusus untuk malam ini, sengaja Melati membandrol setiap menu dengan harga gratis. Tentu sebagai tanda syukur atas bertambahnya usia sang anak sulung. Sebenarnya ini adalah momen menguntungkan untuk memesan menu sebanyak-banyaknya, tapi ya, orang-orang disini cukup sadar diri. Mereka hanya memesan menu secukupnya, dan tak ingin membuat makanan menjadi mubadzir nantinya.

Tepat setelah semua orang menyelesaikan makan malamnya, mendadak seluruh lampu cafe padam total. Tak sedikit dari mereka langsung memekik hingga suasana menjadi cukup gaduh. "Loh? Kenapa lampunya mati?" Salah satunya gadis ini. Ia panik dan refleks meraih tangan seseorang di sampingnya dan mendekapnya dengan erat.

Meski dalam gelap, pemuda itu mengukir senyuman lebar saat mendapatkan pelukan kecil itu dari gadisnya. "Jangan takut, ada gue." Bara berucap dengan lembut, bahkan mengelus kepala Aries yang bersandar pada lengannya.

Dan ya, Aries langsung tersadar dan terkejut sendiri atas apa yang dilakukannya. Segera ia lepaskan dekapannya dari tangan Bara. Beruntung masih gelap, jadi pemuda itu tidak mampu melihat betapa salah tingkahnya ia kini.

Angkasa BerlianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang