38. Benci Bukan Penghalang Cinta

65 2 18
                                    

Yaampun, sorry gengs semalem aku nggak up. Demi apapun aku lupa banget. Bener-bener lupa, dan baru inget sekarang😩 Kita baca sekarang aja ya, so let's reading and be happy🤗

 Bener-bener lupa, dan baru inget sekarang😩 Kita baca sekarang aja ya, so let's reading and be happy🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena yang paling dibenci bisa berubah menjadi yang paling berarti.
~~~

••

Beberapa menit berada di tengah keramaian jalan raya, akhirnya mobil berwarna navy blue milik Berlian menepi dan berhenti tepat di depan tempat tujuannya. Tak menunggu waktu lama, Berlian langsung turun dari mobil dan melangkah menuju minimarket.

Membuka pintu, baru satu langkah Berlian memasuki minimarket, bughk!* "Aw!" Berlian memekik kala seseorang menabrak tubuhnya. Tak pelak tatapan keduanya saling jatuh satu sama lain.

Sama-sama terkejut. Namun entah kenapa tatapan gadis itu mendadak menajam saat menatap wajah Berlian. Seolah ada alasan lain, hingga perlahan syok mulai tersirat dalam sorotan matanya.

Sejenak mematung. "Maaf, Kak. Aku gak sengaja." Tersadar, ia langsung mengungkap maaf atas kecerobohannya pada Berlian.

Menampilkan senyuman lembut. "It's okay." Jawab Berlian santai.

Sekilas tampak tersenyum ragu. Tanpa berkata apapun lagi, gadis itu langsung berlalu begitu saja dari hadapan Berlian. Tak dapat dipungkiri jika Berlian berhasil menyadari gelagat aneh dalam sorotan mata gadis itu terhadapnya. Cukup membuat bingung, namun Berlian segera menyudahi pikirannya itu.

Menghela nafas sekilas, Berlian berniat untuk melanjutkan langkahnya. Namun baru akan melangkah, mendadak pergerakannya kembali tertahan saat tanpa sengaja ia melihat ada sesuatu yang tergeletak di lantai.

"Loh? Hp siapa ini?" Segera berjongkok, Berlian mengambil handphone yang dilihatnya itu di lantai. Kembali bangkit, "Ini pasti punya cewe tadi. Tadi pasti jatoh pas dia nabrak gue." Lanjutnya berasumsi.

Berniat untuk mengembalikan benda itu, bola mata Berlian segera merotasi mencari sosok gadis yang baru saja ditemuinya. Namun sayang, keberadaan gadis itu tak bisa ia lihat lagi di sekitar minimarket. "Ck, pasti dia udah pulang." Decaknya.

Kembali menjatuhkan pandangannya pada handphone dalam genggamannya, mendadak ada sesuatu yang menarik perhatiannya dari handphone itu. Perlahan pandangannya menajam, dahinya pun tampak mengerut.

 Perlahan pandangannya menajam, dahinya pun tampak mengerut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Angkasa BerlianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang