014

18.7K 1.8K 74
                                    

"HEBI!" Teriak Naruto membuat Anko yang sedang memakan Dango menatap dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HEBI!" Teriak Naruto membuat Anko yang sedang memakan Dango menatap dirinya. "Apa gaki!?"

"Mau taruhan tidak?"

Anko berpikir sejenak menimbang-nimbang tawaran menarik dari Naruto, tidak lama dia menganggukkan kepalanya setuju. "Baiklah ayo!"

"Oke! Jika aku lulus tanpa terluka kau harus mentraktir ku makan ramen sepuasnya, dan jika aku melanggar taruhannya kamu bisa makan dango sepuasnya, bagaimana!?" Tawar Naruto.

Disuguhi Dango? Tentu saja Anko tidak akan menolak! Akhirnya mereka berdua berjabat tangan sebagai tanda persetujuan, Sasuke yang memperhatikan hanya memutar bola matanya malas sedangkan Sakura menepuk dahinya.

"Dasar para maniak." Gumam Sasuke.

"Baiklah semuanya sudah mendapat gulungan masing-masing!? Kita mulai sekarang." Teriak Anko dan semua peserta pergi ke gerbang masing-masing.

Di tempat tim 7

"Yosh! Aku akan memenangkan taruhan ini!" Ucap Naruto dengan antusias, Sasuke dan Sakura menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan energinya.

Mereka akhirnya berjalan masuk dengan santai ke dalam hutan kematian, tempat ini sudah seperti rumah kedua bagi mereka bertiga karena mereka biasanya berlatih disini. "Di arah jam 3, aku merasakan chakra mereka."

"Jadi bagaimana? Langsung melawan mereka?" Tanya Sakura setelah Naruto berbicara dan dia mendapat gelengan pelan dari Sasuke. "Dobe, buat tiga bunshin lalu ber henge jadi aku dan Sakura, suruh mereka melawan tim yang punya gulungan berbeda."

Kagebunshin no Jutsu

Mereka saling berhadapan dengan tiruannya masing-masing. "Kalian tahu apa tugas kalian?"

"Siap bos!" Ketiga bunshin itu pergi dan tim 7 yang asli melanjutkan perjalanan mereka ke arah menara, saat diperjalanan Sasuke dan Naruto berhenti membuat Sakura menatap mereka bingung. "Ada apa?"

"Aku merasakan chakra ular itu."

"Aku juga." Ucap Sasuke mereka saling menatap. "Ayo kita kesana, sekalian pemanasan dia bisa jadi lawan yang lebih baik."

"Tentu saja ayo."

Mereka membelokkan arahnya dan melompati pohon dengan cepat agar tidak kehilangan jejak si ular pedo itu. Sakura hanya diam dan mengikuti, ia paham, jika mereka berdua sudah bilang ingin pemanasan maka dia hanya perlu mengikuti.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka melihat Menma yang terbaring ditanah memegang perutnya, Sai dan Aiko yang berlutut karena kelelahan dan kehabisan chakra.

Saat leher Orochimaru mulai memanjang, Naruto dengan cepat bergerak dan menendang keras kepalanya hingga terbentur pohon dan terdapat bekas retakan disana.

"Ternyata ular ini memang pedo, sampai berniat menggigit leher seorang anak kecil." Ucap Naruto yang berdiri di depan Aiko juga Sai, mereka berdua mendongakkan kepalanya menatap Naruto. "Kau—!"

Okaeri - Sasunaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang