009

20.4K 2K 124
                                    

Setelah satu jam menunggu, Kakashi datang bersamaan dengan Kushina dan satu anak laki-laki yang mereka tebak orang bernama Sai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah satu jam menunggu, Kakashi datang bersamaan dengan Kushina dan satu anak laki-laki yang mereka tebak orang bernama Sai.

"Yo! kalian ke atap dan kemana dua orang lagi?"

"Mereka sudah di atap Sensei." Jawab Sakura kepada lelaki berambut perak itu dan hanya dijawab anggukan kepala saja.

Lalu ia menghilang disusul Kushina dan anak laki-laki yang datang dengan mereka, akhirnya ketiga orang yang ditinggalkan berjalan ke atap.

Di tempat naruto

"Sepertinya Kakashi-Sensei sebentar lagi kesini." Ucap Naruto kepada Sasuke yang masih memejamkan matanya menikmati elusan lembut Naruto. Sedangkan orang yang sedang mengelus kepalanya menatap Sasuke yang hanya diam, ia ingin mencubit keras Sasuke karena mengabaikannya tetapi melihatnya yang sangat menikmati elusannya ia tidak jadi melakukan itu, Naruto mendongak menatap langit. Bagaimana keadaan Kakashi-Sensei dan Sakura di sana ya? Kalau aku tidak salah, hanya mereka yang tersisa.

Lamunan Naruto buyar oleh sapaan dari pemuda perak di depannya, sebenarnya Naruto tidak yakin harus memanggilnya pemuda atau bukan. Yeah, secara Kakashi-Sensei lebih terlihat seperti orang tua, apalagi dengan rambut beruban nya yang putih mencolok itu—menurut Naruto, Sasuke juga sih.

"Yo! sepertinya aku mengganggu moment kalian?" Ucapnya dengan mata yang tersenyum, Sasuke yang daritadi memejamkan mata melirik sekilas ke arah Kakashi dan berdehem pelan. "Kau sangat mengganggu Kakashi."

Mendengar hal itu, Naruto menampar jidat sasuke. Meski hitungannya itu pelan, tetapi kening Sasuke memerah dan suara yang nyaring membuat ketiga orang disana—Kakashi, Kushina dan Sai yang baru tiba—meringis.

"Aw! Apa-apaan ini dobe!? Keningku jadi panas!" Rutuk sasuke pelan, yang di panggil dobe hanya menatap tajam Sasuke yang ada di pangkuannya. "Lebih sopan sedikit kepada yang lebih tua, kau ini tidak berubah sama sekali."

Sasuke menghela nafasnya pelan, ia mengusap keningnya yang memerah dan duduk menghadap Naruto, Naruto yang ditatap oleh Sasuke lebih menajamkan tatapannya dan bersungut kesal. "Apa!?"

"Seperti kau bisa memanggil orang dengan sopan saja dobe."

"Hei! Mana ada seperti itu! Itu bukan tidak sopan tapi julukan untuk mereka dariku!" Ucap Naruto sambil menunjuk-nunjuk wajah Sasuke.

"Mana bisa seperti itu, itu sama saja dobe."

Naruto ingin rasanya mencakar wajah tampan di depannya, tapi kalau dia jadi buruk rupa nanti tidak keren lagi. Akhirnya Naruto hanya menggeram kecil, sedangkan Sasuke hanya mengangkat bahunya tak acuh dan mengacak rambut Naruto gemas.

"Lepas! Jangan menyentuhku!" Lolong Naruto dan menepis tangan Sasuke, ia masuk mode ngambek. Sebenarnya Sasuke agak heran dengan sikap Naruto yang entah kenapa jadi agak tsundere.

Lama melamun, Sasuke tersadar saat semua orang sudah sampai disana dan memperhatikan mereka berdua, Sasuke yang risih hanya diam saja tetapi tatapan tajamnya tidak lepas.

Okaeri - Sasunaru [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang