Sasuke dan Naruto mati setelah pertarungan dahsyat mereka di lembah akhir, lalu Hagoromo mengirim mereka kembali ke masa lalu untuk memperbaiki dunia yang telah hancur.
#1 In Boyslove, 6 maret 2023
#1 In Boyslove, 29 desember 2023
#1 In Adventure, 3...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danzo mengulurkan tangannya untuk mengambil mata Shisui, tapi pergerakannya terhenti kala ia merasakan dingin di kulit lehernya.
Ia membelalakkan matanya dan menggeram pelan. "Uchiha Sasuke"
"Hee? Danzo-sama yang terhormat ternyata tidak kapok, dobe." Sasuke menyeringai keji.
Naruto memutar bola matanya malas, menatap ke arah Anbu root di depannya. posisi mereka dengan Shisui yang berada di tengah sedang berlutut, sedangkan Sasuke dan Naruto berada beberapa cm di sampingnya untuk menjadi tameng.
"Kau benar teme! Si tua bangka keparat itu memang tidak pernah kapok, padahal kita selalu mengirim kepala Anbunya saat mereka memata-matai kita sebagai hadiah. Sungguh membosankan."
Semua orang disana kecuali Sasuke, Naruto dan Danzo terkejut dengan pernyataan santai Naruto seakan-akan itu adalah suatu hal yang biasa.
"Sasuke-kun, Naruto-kun, kalian sedang apa disini? Sangat berbahaya, pergi-"
"Tenanglah Shisui-nii, mereka hanya lalat dihadapan kami. Juga, mana mungkin aku meninggalkanmu."
"Kau adalah Kakak-ku." Lanjutnya, ia melirik Shisui dan tersenyum kecil membuat Shisui menatapnya dan tubuhnya tersentak kecil, hal itu membuat hatinya menghangat ia senang diakui sebagai Kakak oleh Naruto.
"Ne, dobe. Kau tahan mereka sebentar nanti aku akan membantumu." Ucap Sasuke.
Naruto mendecih pelan, memandang Sasuke sekilas dan menyeringai lebar. "Yang benar saja teme! Aku akan menyelesaikan mereka dalam lima menit. Oh tidak, mungkin dalam tiga menit tanpa berkeringat."
"Kau tahan dulu si tua bangka itu, nanti aku akan membantumu." Lanjutnya.
Sasuke mendecih. "Yang benar saja dobe. kau lupa siapa yang mengalahkannya!?"
Mendengar teriakan Sasuke, Naruto tertawa terbahak-bahak dan menghentikan beberapa detik kemudian lalu mengeluarkan Gunbai dari Fuin penyimpanannya.
Ia menatap kearah para Anbu Root dan menyeringai lebih lebar dari sebelumnya, membuat mereka bergidik melihat senyum iblis Naruto.
"Ne Anbu-san, mari menari dan buat darahku mendidih! Hahaha!" Semua orang disana terperangah dengan tawa iblis Naruto, itu mengerikan.
Para Anbu Root mengeluarkan Kunai dan Shuriken mereka lalu melemparkannya ke arah Naruto yang dengan mudah ia tangkis. "Mainan anak-anak! Berhenti bermain-main dan lawan aku dengan kekuatan penuhmu!" Naruto berujar dengan malas, jarinya ia korek ke dalam telinga merasa gatal.
Melihat Naruto yang santai membuat para Anbu Root marah karena merasa diremehkan, Naruto hanya menyeringai dan lehernya ia gerakkan ke kanan dan kiri nya.