Okaeri - Sasunaru [END]

018

Mereka berlima memutuskan pergi ke kantor Hokage untuk meminta izin kependudukan Indra dan Ashura, saat diperjalanan banyak orang menatap mereka berlima, terutama dua orang yang tampak asing.

Ashura menyapa banyak orang dengan ramah, sedangkan Indra hanya diam dengan wajah datar dan dinginnya. Tidak lama kemudian mereka sampai di kantor Hokage setelah mendapat izin mereka masuk ke dalam, oh ya Sakura sudah pergi terlebih dahulu.

Minato yang sedang fokus dengan dokumennya mengangkat kepalanya dan tersenyum tapi pandangannya bingung kala menatap dua orang lainnya. "Siapa mereka?"

"Mereka saudara kami dan ingin menjadi ninja juga tinggal bersama kami disini." Ucap Sasuke memberi tanda kepada dua orang itu untuk memperkenalkan dirinya, Ashura maju terlebih dahulu.

"Saya Ashura Otsutsuki, Hokage-sama."

"Indra Otsutsuki."

"Begitu, baiklah. Kalian bisa tinggal disini dan menjadi ninja, bukan begitu Sandaime-sama?" Ucap Minato menatap Hiruzen yang sedang menghisap cerutu dan tersenyum. "Tentu saja, kami menerima dengan tangan terbuka. Selamat datang di Konoha."

Ashura membungkukkan badannya dan tersenyum. "Arigatou Hokage-sama!"

"Jadi kalian akan tinggal dimana?" Tanya Minato menatap Sasuke dan Naruto. "Mereka akan tinggal bersama kami di mansion Tou-sama."

"Baiklah, kalian langsung ke Kompleks Uchiha saja dan jangan lupa untuk menemui Fugaku-san terlebih dahulu."

Mereka hanya menganggukkan kepalanya dan pamit lalu keluar dari kantor Hokage dan menuju kompleks Uchiha, sesampainya disana mereka pergi ke rumah Fugaku.

"Fugaku-sama."

Pintu terbuka menampakkan seorang gadis yang menatap Naruto juga Sasuke dengan sengit. "Mau apa kalian!?"

"Begitukah sikapmu terhadap seorang tamu?" Ucap Sasuke dengan datar membuat wajah Aiko memerah entah marah atau malu. "Kau—"

"Ada apa Aiko?" Ucapannya terhenti kala mendengar suara dingin dari belakangnya, membuat bulu kuduknya merinding.

"Ini kami Fugaku-sama, bolehkah kami masuk? Ada sesuatu yang harus dibicarakan."

"Masuklah, Aiko bawakan minuman dan cemilan untuk mereka." Meski enggan, Aiko pergi ke dapur sedangkan keempat orang itu melangkah mengikuti Fugaku.

"Buruk sekali Tata Krama generasi sekarang, apalagi kepada leluhur seperti kita, ck." Ucap Indra dengan pedas yang mendapat tatapan ketiga orang didepannya. "Apa?"

Naruto menepuk keningnya. "Bodoh! Jangan berbicara sembarangan! Lagian mereka tidak tahu."

"Oh begitu."

Indra melengos mengikuti Fugaku yang tetap berjalan tetapi pendengarannya ia tajamkan, melihat Indra yang melengos membuat ketiga orang lainnya menghela nafasnya lelah. "Nii-san itu! Astaga aku tidak habis pikir."