ᴄᴇʀɪᴛᴀ ɪɴɪ ᴀᴅᴀʟᴀʜ ꜰɪᴋꜱɪ ᴅᴀɴ ᴍᴜʀɴɪ ᴅᴀʀɪ ɪᴍᴀᴊɪɴᴀꜱɪ ꜱᴀʏᴀ. ᴅɪʟᴀʀᴀɴɢ ᴍᴇɴɪʀᴜ ᴅᴀɴ ᴍᴇɴᴇʙᴀʀ ꜱᴀʀᴀ ᴅɪꜱɪɴɪ. ᴊɪᴋᴀ ᴀᴅᴀ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ ᴘᴇʀʟᴜ ᴅɪᴘᴇʀʙᴀɪᴋɪ ꜱɪʟᴀʜᴋᴀɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪ ꜱᴀʀᴀɴ ᴀᴛᴀᴜ ᴋʀɪᴛɪᴋ ᴅᴇɴɢᴀɴ ꜱᴏᴘᴀɴ ᴅᴇᴍɪ ᴍᴇɴᴊᴀɢᴀ ᴋᴇɴʏᴀᴍᴀɴᴀɴ ꜱᴇᴍᴜᴀ ᴘɪʜᴀᴋ.
ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪᴋᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ ᴅᴀɴ ᴋᴏᴍᴇɴ, ꜱᴇʟᴀᴍᴀᴛ ᴍᴇᴍʙᴀᴄᴀ.
___________________Alea-gadis pendek dengan wajah bulat yang lucu dan pemilik mata monolid yang cantik. Gadis itu memasukkan kedua telapak tangannya yang dingin ke kantung cardigan berwarna navy yang dia kenakan.
Sekitar sepuluh menit berdiri di depan pagar rumah menunggu seseorang, akhirnya yang di tunggu datang. Mercedes benz berwarna silver yang mengkilap menepi di dekat rumah Alea.
Senyuman. Itulah yang Alea lihat saat si pemilik mobil menurunkan kaca mobilnya. Senyumnya manis sekali, ditambah rambut coklat yang di sisir ke belakang, menambah kadar ketampanan pemuda yang sudah berstatus sebagai pacar Alea.
"Lama nunggu nya?" tanya-nya.
Memangnya siapa yang suka menunggu, apalagi di malam hari seperti ini. Lantas Alea mengerucutkan bibir sebal, bertingkah sok imut didepan pacarnya.
Dapat dilihat pemuda itu tertawa kecil, tanpa basa-basi pemuda tersebut membuka pintu mobilnya dan berdiri tepat di depan Alea.
Dia Jay-laki-laki yang sudah menjadi pacar Alea selama hampir tiga tahun. Tubuh tinggi Jay berhadapan dengan tubuh kecil Alea yang hanya memiliki tinggi 152 cm, karena itu sekarang dia menunduk dan menatap gadisnya seraya mengulum senyum.
"Manis banget sih pacar orang, jadi mau disimpen di kulkas biar gak semutan." tau kah bagaimana wajah Jay ketika menahan senyum? Sangat menggemaskan.
Tangan kanan Jay meraih rahang Alea, dia bahkan menggigit bibir bawahnya sendiri-geram saat memainkan pipi chubby milik Alea.
"Kamu tau apa yang lebih manis dari es krim?" tanya Jay semakin menekan wajah gadis itu hingga bibirnya mengerucut seperti ikan.
"Aku?" mulut yang mengerucut itu menjawab dengan percaya diri sambil mengerjapkan mata beberapa kali.
Jay mendekatkan wajahnya lalu mengerutkan sudut hidungnya menggoda, "Salah."
Setelah itu Jay melepaskan tangannya dari wajah Alea dan malah membalikkan tubuh, berjalan meninggalkan Alea.
"Terus apa jawabannya?"
"Ya pacar aku lah."
Seperti ada hawa panas meniup wajah Alea barusan yang berhasil membuat pipinya merona, jangan lupakan kabar jantung Alea yang sudah jedag jedug tidak karuan seperti musik pop yang banyak di gandrungi anak-anak jaman sekarang.
Alea berjalan mengekori Jay yang membukakan pintu mobil sebelah kanannya, "Masuklah gadisku."
Setelah Alea dan Jay masuk ke dalam mobil, pemuda itu menyetel lagu kesukaan sang pacar yaitu Highway To Heaven milik boyband NCT 127. Jay bilang dia tidak suka mendengar lagu tersebut tapi karena Alea menyukai nya dia jadi menyukai lagu itu juga.
Mobil pun melaju, tidak ada percakapan di antara mereka, Alea fokus melihat hiruk-piruk jalanan kota dari kaca mobil. Sampai tiba-tiba dehaman berat Jay membuatnya menoleh ke samping.
"Sayang, sini tangan kamu." Jay menengadahkan telapak tangan kanannya tapi matanya masih menatap jalanan didepan, kebiasaan memang.
"Gak mau ah, kamu lagi nyetir." tolak Alea karena itu berbahaya walau sebenarnya Alea juga ingin. Dasar Alea!
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif || Jay ✓
Fanfiction[Enhypen Fan Fiction] Jay benar-benar mencintai atau hanya terobsesi. [written by miyehan, 20 Agustus 2021]