[17] alea jatuh

1.6K 123 6
                                    

DI LARANG PLAGIAT, CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN SAYA. HARAP MENARUH MALU DI PIKIRAN MASING-MASING.
°
°
°
°
°
°





Berulang kali pemuda berdarah Amerika dengan air wajah serius tengah mendrible bola tanpa berniat memasukkannya ke dalam ring sejak 10 menit yang lalu.

Hari ini sedang tidak latihan, Jay dan anak basket lainnya hanya menghabiskan waktu di lapangan indoor.

Beberapa anak basket disana hanya menontoni tingkah sang ketua, para sahabatnya juga memilih duduk di tribun sambil bergosip panjang lebar. Ada juga yang menontoni anak cheerleader latihan.

Clara, selalu menarik perhatian para anak lelaki tapi tidak dimata Jay dan keempat temannya. Gadis cantik dengan kepopulerannya sebagai ketua cheerleader itu sudah 2 tahun menjadi ratu kecantikan ENHA High School, membuat namanya semakin dikenal di kalangan siswa juga para guru.

Gadis dengan kostum cheers itu berjalan ke arah Jay sambil membenarkan kuncirannya lalu merebut bola basket yang Jay mainkan.

"Balikin." titah Jay begitu dia melihat Clara yang merebut bola nya.

"Gue juga bisa main basket." ucap Clara.

"Ya terus?" tanya Jay malas.

"Lo lihat ya.." Clara mendrible bola basket di lantai lapangan kemudian melompat agar dapat memasukkan bola ke dalam ring dengan sempurna. Tubuhnya yang tinggi memang memudahkannya melakukan hal itu.

Para anak laki-laki disana berteriak heboh saat Clara menunjukkan kemampuan yang tidak diketahui orang lain.

"Gimana?" tanya Clara sombong begitu bola yang dia lempar berhasil masuk.

"Hm, bagus."

"Mau main bareng?" tawar gadis cantik dengan perawakan tinggi itu.

"Males."

Clara kecewa melihat cara Jay meresponnya tapi dia tetap saja tersenyum lebar.

"Lo kenapa sih? Belakangan ini kayak cuek banget sama gue, lo juga jarang main basket."

"Gak ada."

"Semua anak ENHA tau lo sama Alea lagi gak akur, apa karna Alea cemburu lo deket sama gue?"

"Ha?" Jay menaikkan sebelah alisnya.

"Alea ngomong yang enggak-enggak ya sama lo?"

"Enggak-enggak gimana?"

"Ah lupain." jawab Clara disertai senyuman kikuk. "Anyway gimana latihan gue sama temen-temen gue tadi? Bagus 'kan gue jadi flyer?"

"Gue gak liat."

"Oh—"

"Bro, cewek lo di UKS." Junho yang dari tadi duduk di tribun, turun tangan untuk menyudahi percakapan mereka berdua.

"Dia kenapa?"

"Kata si Kangmin pas olahraga tadi luka."

Raut wajah Jay menunjukkan keterkejutan bercampur kekesalan, "Kangmin sialan kenapa gak bilang dari tadi?" tanpa bertele-tele, dia langsung berlari meninggalkan lapangan indoor.

"Padahal gue belum selesai ngomong." gumam Clara.

"Ceweknya lebih penting dari lo." sela Junho telak lalu menjauh dari sana.

"Alea lagi, Alea lagi, muak gue sama tuh cewek."

"Ssst, mending latihan lagi Cla, udah biarin aja." itu Jina, gadis berkulit tan itu mengajak Clara kembali latihan.

Posesif || Jay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang