[5] majesty

2.8K 185 19
                                    

"Good morning Majesty." Eunsang datang bersama Kai ke kelas 12 A4-kelas Alea.

Gadis berwajah bulat yang tengah membaca buku itu menatap heran keduanya.

"Kenapa?"

"Ini dari Jay, dia lagi ngurus basket, katanya jangan marah lagi." jawab Kai seraya menyodorkan sebotol yogurt dengan rasa stroberi.

Gadis berwajah bulat dengan mata monolid nya, melirik sticky note yang tertempel di belakang botol.

Kamu pasti capek 'kan muter-muter di pikiran aku terus? Sama, aku juga capek mikirin kamu.
-your mate

Begitu membaca tulisannya, Alea sempat mengulas senyum. Meski dia masih agak jengkel dengan Jay.

"Uhm makasih." setelah beberapa detik terdiam, barulah dia mengucapkan hal yang sepantasnya.

"Sama-sama, di minum ya Majesty karena kepala kita jadi taruhannya." Eunsang-pemuda berwajah kalem dengan tahi lalat di dagu tersenyum manis.

"Kita gak bisa lama-lama." Eunsang berucap lagi, tugas mereka hanya memberikan yogurt tadi, jika menyimpang apalagi menggoda Alea seperti Kai menggoda cewek lain siap-siap di amuk oleh Jay.

"Yaudah kita-WOI KANGMIN BURUAN KE RUANG BASKET!" teriakan nyaring Kai membuat Alea terkejut.

"Kai!" marah Alea geram sedangkan Kai tercengir lebar.

"Hehe sorry, jangan ngadu sama Jay ya kalo lo kaget denger suara gue. Bisa-bisa gue di suruh minum minyak goreng bekas biar sakit tenggorokan."

"Bagus tuh, sekalian minum baygon biar ngilangin beban orang tua."

Langsung saja Kai menjitak kepala Eunsang.

"Stop! Kenapa sih kalian tuh suka adu mulut, heran gue." Alea menyela perdebatan kedua manusia berotak seperti hewan itu.

"Karna kalo adu kambing sih ribet." Kai menjawab asal langsung saja Alea berdiri dari duduk dan mendorong mereka berdua.

"Pergi sana, pusing gue pagi-pagi liat kalian."

"Iya-iya Majesty-oi Kangmin buruan elah kek gak ada tenaga aja lo jalan, abis beranak lo?!" Eunsang menggerutu melihat bagaimana Kangmin berjalan dengan separuh hati. Maka Eunsang dengan tidak sabaran menarik lengan Kangmin dan menyeretnya menjauh dari kelas Alea.

"Woi."

Alea menoleh saat seseorang menepuk bahu nya dari belakang, rupanya dia Sera teman sebangkunya sendiri.

Sera terlihat melirik yogurt yang Alea pegang, begitu melihatnya dia sudah tahu apa yang terjadi antara Alea dan Jay.

"Marahan lagi lo bedua?"

Perhatian sekali Sera ini, tebakannya langsung diangguki oleh Alea.

"Nangis lagi?"

Alea mengangguk.

"Pasti dia ngebentak lo lagi, kali ini mana lagi yang dia lukai? Tangan?"

Posesif || Jay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang