Langkah kecil Alea tergesa-gesa, dengan setumpuk buku ditangan dan totebag dibahu sebelah kiri. Pelajaran tambahan memang melelahkan, menjelang ujian akhir dan kelulusan semua siswa mati-matian bekerja keras agar bisa masuk universitas negeri impian.
Teman-temannya masih berada dikelas dan membereskan bekas pekerjaan sekolah mereka, tapi Alea dengan langkah seribu sudah keluar lebih dulu, mengabaikan panggilan dari beberapa temannya. Lagi pula kelas mereka termasuk yang paling akhir selesai mata pelajaran.
Namun langkah Alea harus berhenti didepan kelas Jay saat Clara tiba-tiba menabraknya dari arah samping.
Clara dengan totebag rajut melirik Alea sinis, sebab kini seragam yang dia pakai basah karena siraman americano yang dia bawa.
"Apa?" tanya Alea sinis.
"Baju gue."
"Ya terus, salah gue?"
"Iyalah, lo kan nabrak gue!"
"Dih lo sendiri yang asal trabas."
Clara meremat cangkir cup americano ditangannya geram, "Kalo lo gak disini juga gue gak akan nabrak lo."
Alea tersenyum miring, malas meladeni Alea.
"Lo—"
"Apasih?"
Kedua gadis itu menoleh, sebab suara Jay menginterupsi keduanya. Mata Jay langsung menyorot seragam sekolah Clara yang berwarna coklat karena siraman americano tadi.
"Liat baju gue."
Jay menaikkan sebelah alis, menunggu perkataan selanjutnya dari Clara.
"Alea yang numpahi."
Hanya desahan napas berat yang terdengar dari Alea, enggan menjawab tuduhan dari Clara. Bisa sekali mencari muka.
Sementara Jay memijit pelipisnya mendengar ucapan Clara lalu menghela napas persis seperti yang Alea lakukan sebelumnya.
"Clara, kalo Alea yang numpahi dia bakal minta maaf. Tapi kalo itu ulah lo sendiri, ya dia gak akan minta maaf," Jay itu kenal dengan Alea, dan bukan sekali dua kali dia melihat tingkah Clara seperti ini.
Mempercayai Alea adalah hal yang harus dia lakukan, sebab dihubungan mereka dulu, Jay selalu mendominasi dan menaruh kecurigaan tanpa Alea mencurigai dirinya. Apalagi jika yang dihadapi adalah Clara, manusia yang haus validasi.
"Cla sekolah itu cari ilmu bukan cari masalah apalagi cari muka."
Sindiran sarkas dari Alea berhasil membuat Clara maupun Jay terperangah, dan tanpa dosa dia membuang muka kearah lain. Jay tebak mungkin Alea belajar dari Sera, gadis tan itu ternyata membawa banyak perubahan bagi Alea menjadi lebih sarkas. Pelatihan yang bagus.
"Tapi—"
"Mending pulang, udah selesai juga pelajaran tambahannya," saran Jay, pemuda itu lalu beralih pada Alea dan mengambil alih buku ditangan Alea, "Sayang biar aku yang bawa."
"Gak usah, kaki kamu masih sakit." tolak Alea namun Jay tetap memaksa.
"Gak pake tongkat lagi artinya udah sembuh." bisik Jay.
Clara yang melihat keduanya menjadi heran, sejak kapan hubungan mereka kembali baik? Tapi tunggu— gara-gara seragamnya tumpah, dia lupa bahwa kembalinya dia kekelas untuk menanyai Jay dan teman-temannya.
"Ck, gue ada mau ngomong!" Clara membuyarkan obrolan kedua orang itu.
"Mana Beomgyu?" tanya Clara serius.
"Gak tau, kenapa tanya gue?" Jay mengedikkan bahunya acuh, merasa tidak perduli.
"Tadi Beomgyu keluar duluan sebelum gue." sahut Alea mengingat-ingat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif || Jay ✓
Fanfiction[Enhypen Fan Fiction] Jay benar-benar mencintai atau hanya terobsesi. [written by miyehan, 20 Agustus 2021]