Tiga orang pemuda masuk ke kelas yang terbilang sepi, mereka duduk di kursi masing-masing sambil mengibaskan telapak tangan di depan wajah sebab merasa panas usai olahraga.
Jay membuka botol air mineral yang masih disegel, lalu meneguknya tandas tanpa jeda sedikitpun. Dia juga menarik kaos depan yang dia kenakan, sedikit memberi ruang untuk tubuh berkeringatnya yang panas.
"Punggung gue rasanya mau remuk, sakit banget," itu adalah keluhan Kai yang dari tadi menggosok-gosok punggungnya sendiri, "Udah gak kuat lagi gua lompat jauh."
Jay dan Eunsang yang mendengar keluhan Kai, melirik sinis pemuda berkulit putih itu.
"Gaya lo udah kayak lansia aja." sahut Eunsang.
"Lo mana tau Sang, gue pas seumuran lo juga masih di fase kuat-kuatnya—"
"AHAHAHAHA ketawa banget gue sialan! Bahasa lo udah kayak yang jompo aja, denger ya Kai umur kita tuh cuma beda 2 bulan, alay!" Eunsang masih mentertawakan Kai yang terlihat sangat berlebihan sementara Jay hanya terkekeh melihat kedua temannya yang tidak pernah akur.
Kai tersenyum remeh, "60 hari itu waktu yang cukup untuk penurunan daya tahan tubuh, lo gak bakal sadar Sang tapi fisik lo nerjemahin semua aktivitas itu capek dan berat."
"Berat itu kalo lo males, lo mah kalo ada beban idup cerita jangan dikit dikit nyalahin umur."
"Dih anj—" Kai yang merasa diejek Eunsang melengos jengah.
"Lo belakangan juga sering sakit maag kan Kai, kurang-kurangi minum kopi kasian lambung lo, begadang juga dikurangi." itu yang memperingati adalah Jay, dan sebagai balasan Kai hanya mengangguk dengan bibir yang mencebik.
Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kelas, dia adalah Junho pemuda yang belakangan ini menghindari Jay.
Begitu Junho masuk, mata ketiga nya berpusat ada pemuda itu apalagi Jay yang menatap tajam Junho. Jay sadar jika Junho menghindarinya.
"Alea kecelakaan?" tanya Junho begitu dia berhenti tepat didepan Jay.
Jay mengangguk.
"Parah?"
"Gak terlalu."
"Gimana sama pelakunya?"
"Masih di cari tau Ho, pelakunya melarikan diri."
"Biar gue bantu—"
"Gak usah." Jay menyela cepat.
Lalu Jay berdiri, mensejajarkan tubuhnya dengan Junho.
"Jangan tertarik lagi sama urusan tentang Alea," ucap Jay pelan membuat Junho menautkan alisnya, "Lo suka dia kan?"
Junho membuang muka kesamping, enggan menjawab pertanyaan Jay barusan.
"Gue baru sadar, kalo lo naruh perhatian lebih ke Alea." kemudian tangan kekar itu menepuk-nepuk bahu Junho, "Makasih Ho lo berusaha gak ganggu hubungan gue sama Alea dulu semoga sekarang masih sama."
Setelah mengatakan hal itu, Jay hendak pergi bermaksud ke loker untuk mengambil seragam ganti nya sebab baju olahraga yang dia kenakan sudah habis basah karena keringat.
Namun pertanyaan Junho sempat membuat langkah Jay berhenti.
"Sekarang Alea dimana?"
Rahang Jay mengeras, begitu dia merasa bahwa Junho terang-terangan mengkhawatirkan gadis itu. Rasanya berbeda ketika dia tahu Junho mengkhawatirkan Alea karena satu rasa.
"Dia istirahat dirumah, luka nya cuma lecet-lecet doang, bentar lagi sembuh. Lo gak usah khawatir." setelah mengatakan hal itu, Jay benar-benar pergi meninggalkan kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif || Jay ✓
Fanfiction[Enhypen Fan Fiction] Jay benar-benar mencintai atau hanya terobsesi. [written by miyehan, 20 Agustus 2021]