Hujan mulai mengguyur langit sore, memakan sinar jingga yang habis dilahap langit abu-abu. Belakangan memang selalu hujan, kadang cuaca tidak bisa ditebak apakah cerah sampai sore atau justru sebaliknya.
Jika dulu, saat masih bersama Alea, Jay hampir selalu pulang malam, menghabiskan seharian dengan Alea terasa tidak pernah cukup. Tapi sekarang, dia memilih untuk tidur, menghindar dari tongkrongan nya dan tidak perduli lagi dengan basket yang dulu dia unggulkan.
"Huh dingin, males ah mandi." Jay bergumam usai memarkirkan motornya, dia melangkah cepat menuju rumah.
"Jay," Bibi dirumah menyapa Jay membuat pemuda itu bingung sebab Bibi seperti memang menunggunya. Biasanya wanita itu masih berkutat dengan dapur atau berada dihalaman belakang bersama yang lain.
"Iya, kenapa Bi?"
"Temen kamu Giselle ada disini."
"Giselle?" Jay mengernyitkan dahinya mendengar nama Giselle, kenapa perempuan itu tiba-tiba muncul dirumahnya.
"Iya, udah dari tadi disini." lanjut Bibi.
Jay tidak menyahut, pemuda itu bergegas melangkahkan kakinya lebar-lebar untuk mencari keberadaan Giselle. Dan rupanya, Giselle sedang duduk disofa sambil menontom variety show di tv dengan selimut barbie yang menutupi separuh tubuhnya.
"Dari mana lo bisa dapet selimut itu?" tanya Jay terdengar sinis.
Giselle menoleh, sedikit merengut karena nada bicara Jay.
"Gue dari tadi nungguin lo, asal lo tau."
"Kenapa gak bilang?"
"Sengaja biar lo kaget."
"Sorry, gue gak kaget," balas Jay tanpa ekspresi, "Sehat lo?"
Giselle mengangguk atas basa-basi dari Jay.
"Siniin selimutnya," Jay menarik selimut yang Giselle gunakan, kemudian melipatnya asal-asalan untuk dipeluk, "Jangan sembarangan pake barang orang Sel." ucap Jay sambil merengut.
"Dih, ketus banget kayak yang gak pernah dibawah satu selimut aja."
"Giselle!" sindiran Giselle membuat rahang Jay mengeras.
Sementara Giselle tertawa, "Santai aja kali, yaudah maaf padahal cuma selimut barbie."
'Gini-gini juga selimut punya Alea' batin Jay berseru.
"Lain kali gue gak mau denger hal semacam itu, bila perlu jangan dibahas sama sekali. Paham lo, atau mau gue patahi tulang lo?"
"Iya-iya! Sini duduk," Giselle menepuk sofa kosong disampingnya, "Lo gak mau nanya kenapa gue disini?"
"Buat ketemu gue kan?"
"Bener, tapi ada yang mau gue omongin."
"Apa?"
"Makanya duduk dulu!" Giselle menarik tangan Jay paksa untuk duduk didekatnya.
"Hubungan lo sama Alea masih?" tanya Giselle.
"Kenapa nanya-nanya, jelas lo udah tau."
"Gue minta maaf, andai aja waktu itu gue gak maksa Alea buat ngomong sama gue, dia gak mungkin kecelakaan—"
"Dan lain kali, jangan pernah muncul didepan dia. Itu nyakitin dia." Jay menyela perkataan Giselle.
"Lo muncul didepan dia juga nyakitin dia, brengsek."
Benar. Perkataan Giselle berhasil membuat Jay terdiam.
"Terus?"
"Orang yang nabrak Alea itu ternyata Taehyun."

KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif || Jay ✓
Fiksi Penggemar[Enhypen Fan Fiction] Jay benar-benar mencintai atau hanya terobsesi. [written by miyehan, 20 Agustus 2021]