[2] marah?

7K 332 39
                                    

"Udah sampe nih."

Tidak ada sahutan dari Alea. Gadis berwajah bulat itu hanya fokus memperhatikan layar hp nya dengan sudut bibir yang sedikit tertarik kesamping.

Menghembuskan napas perlahan Jay melepas seatbelt dengan mata yang enggan beralih dari Alea.

"Alea," panggil Jay lagi, "Kamu denger aku gak hm?"

Alea menoleh, "Apa?"

Jay mendengus dengan menekuk ekspresi wajahnya, "Udah sampe, makanya jangan main ponsel terus."

"Iya-iya ih jangan marah dong jadi pengin cubit 'kan." Alea mengusap pipi Jay lalu beralih ke rambut coklat pemuda itu.

Mata Jay perlahan terpejam, kedua sudut bibirnya tertarik merasakan elusan di kepalanya.

"Kamu kenapa suka banget ngelus-ngelus kepala aku?"

"Suka aja, kayak anak anjing."

Jay melotot, tangan kekarnya langsung menghentikan tangan Alea yang mengelus rambutnya, "K-kamu samain aku sama anak anjing?"

"Kan anak anjing lucu?" Alea mengerjapkan mata bulatnya beberapa kali, membuat ekspresi menggemaskan dengan tatapan polosnya.

Kedua sudut bibir Jay kembali tertarik lantaran gemas dengan Alea, "Makan orang boleh gak sih?" Jay menarik pipi Alea geram, "Jangan gemes-gemes dong, nanti aku makan baru tau rasa."

"Mau dong dimakan sama Jay."

Jay kembali melotot mendengar perkataan Alea, sejak kapan pacarnya bisa balik menggoda-nya?

"Kamu belajar dari mana?"

"Belajar apa?"

"Kenapa nyahutnya gitu?"

"Gak kenapa-kenapa-eh-"

Tiba-tiba saja Jay mendekatkan wajahnya pada Alea, mencondongkan tubuhnya hingga tubuh belakang Alea bersandar pada pintu mobil. Kedua netra tajam bak elang milik Jay menyorot dalam netra coklat Alea, deruhan napas panasnya berhembus pada kulit pipi Alea.

Sementara tangan Jay beralih kesamping tubuh Alea untuk melepaskan seatbelt " Kok mukanya merah?" selidik Jay jahil.

"Mata kamu seliweran!"

"Gak boleh ciuman pagi-pagi nanti khilaf, tapi kalo kamu mau aku sih yes."

Alea mencubit pinggang Jay, "Aduh Lea sakit! Kdrt mulu perasaan."

"Rasain!" balas Alea, "Oh iya, pulang nanti kamu duluan aja. Aku pulang bareng Sera."

"Tumben, ngapain?"

"Mau ngerjain tugas lah."

"Cuma berdua?"

"Ada Sunghoon sama Jake-"

"Gak. Apalagi ada Sunghoon."

"Tapi Jay-"

"Denger dan nurut bisa gak?" sela Jay yang terlihat kesal.

Alea tahu dari dulu Jay sangat tidak suka dia dekat dengan lelaki lain selain dirinya, apalagi sampai se-kontakan. Jujur saja, isi chat di ponsel Alea sudah seperti asrama perempuan karena perbuatan Jay.

Pemuda itu sering bertingkah berlebihan, mulai dari menyadap ponsel Alea dan menitah teman-temannya untuk menjadi spy ketika dia tidak bisa mengawasi. Membatasi pertemanan Alea juga termasuk ulahnya, membuat gadis itu selalu bersamanya hingga Alea terpaksa keluar ekskul karena Jay.

Jika tidak di turuti dia akan marah, membentak bahkan mencengkeram pergelangan tangan Alea kuat-kuat kemudian meminta maaf setelahnya.

"So how about?"

Posesif || Jay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang