[18] sunghoon

1.5K 110 8
                                    

"Gak nyangka bentar lagi kita pisah."

Perkataan Eunsang, membuat mereka yang sedang beristirahat dengan duduk dipinggiran lapangan, mengalihkan atensi pada teman mereka yang berwajah kalem itu.

"Basket yang buat kita sedeket ini, bentar lagi kita bakal sibuk ujian, jarang main basket dan tau nya udah lulus." lanjut Eunsang sedih.

"Yahh gue jadi sedih nih." Kai rupanya larut dalam suasana yang Eunsang ciptakan.

Eunsang meminum air mineralnya dengan cepat sebelum melanjutkan perkataannya, "Gue gak mau pisah, mau sama kalian terus pokoknya."

"Jalan hidup lo bukan tentang pertemanan doang." Junho yang sedang selonjoran menyahut. "Semua orang ngalami itu, kita selalu dituntut nerima apa yang datang dan ngelepas apa yang gak seharusnya kita genggam lagi."

Jay mengangguk setuju, "Gak ada yang mau berpisah Sang, intinya ya kita jangan saling lupa dan harus terus ngabari. Bukannya ada banyak hal yang mau kita lakuin?"

Mereka menunduk sendu, meleburkan diri pada perasaan masing-masing diantara keramaian lapangan. Tidak ada yang bisa menjamin semuanya termasuk hubungan pertemanan mereka karena manusia bisa berubah seiring dengan lingkungan yang dia hadapi. Namun terus saling memberi kabar mungkin bisa menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pertemanan.

"Udah yuk kita main lagi, gak enak nangis disini, nyambungnya di apart Eunsang aja." ucap Kangmin yang membuyarkan perasaan mereka pada suasana sendu tadi.

"Terakhir kita berlima nangis ngapain ya?" tanya Jay seraya menyeka ujung matanya yang berair.

"Nonton Toy Story 3." jawab Junho jujur.

Mereka semua tertawa kecil mengingat momen itu, ketika menangisi film kartun saat para boneka itu di lupakan oleh Tuan mereka. Terlupakan memang sesakit itu.

Sebenarnya itu film anak kecil namun mereka menontonnya bukan ketika masih berumur belia tapi saat remaja. Remaja yang seperti tidak mempunyai tontonan lain.

Kangmin pun berdiri dari duduk, dia membersihkan celana hitam sekolahnya yang sedikit kotor.

Jay dengan lengan seragam yang digulung mengulurkan tangan pada Kangmin, lantas Kangmin menyambut uluran tangan Jay. Dan sekarang kelima laki-laki berseragam putih dengan celana hitam panjang kembali berdiri, entah kenapa bermain basket dengan seragam sekolah disertai peluh yang membanjiri menambah ketampanan mereka semua.

Jay menginterupsi Haruto—junior kelas 11 untuk segera bermain lagi.

Permainan di mulai kembali, Junho yang memegang posisi forward bersiap memasukkan bola ke dalam ring.

"WOOAAHH!"

Sorak-sorakan dari siswa yang menonton begitu bising sesaat setelah Junho berhasil memasukkan bola ke dalam ring.

"Jay oper!" teriak Kai.

"Sini, sini!"

"Tangkep!"

"Tangkep!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Posesif || Jay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang