[23] orang baru?

1.1K 58 2
                                    

Jay memperhatikan Alea yang duduk disampingnya. Angin pantai meniup-niup helaian rambut gadisnya seperti senang sekali mengerjai Alea yang tertawa lebar menatap deburan ombak dan orang-orang yang bermain di sekeliling nya. Matahari juga sangat terik seolah benar-benar ingin membuat kulit putih gadisnya memerah meski sudah di olesi sunblok.

Tangan kanan Jay menyisiri rambut panjang Alea yang menutupi wajah karena tidak dikuncir meski dia sendiri tahu jika itu sia-sia.

"Liatin apa sih?" tanya Jay tanpa melepas pandangannya dari si cantik disampingnya.

"Itu, itu jetski!" Alea menunjuk orang-orang yang bermain jetski didepan sana.

Masih memperhatikan Alea Jay menawarkan, "Mau naik jetski?"

Alea langsung menggeleng dan menatap Jay.

"Gak ah, aku liat aja."

"Kenapa? Kamu suka kan?"

"Tapi gak berani, takut jatuh."

"Gak kok kan ada aku, masa iya aku gak hati-hati."

Alea tetap menggeleng dan Jay tidak memaksa, Jay tahu sebenarnya Alea takut laut dan suka mabuk laut padahal Jay sudah berandai jika nanti akan melamar Alea di kapal pesiar miliknya.

"Haus gak?"

"Iya haus."

Jay beranjak dari pasir pantai yang mereka duduki, tanpa membersihkan celana lepis berwarna putih yang di kenakan, dia menyambut tangan Alea yang jauh lebih kecil dari tangannya.

"Di situ ada coffe shop kita ke sana yuk." Jay menunjuk satu-satunya bangunan kecil berpintu tosca yang berada disana.

Menautkan jari-jari mereka, keduanya berjalan menuju coffe shop tersebut yang terlihat tidak terlalu ramai. Mereka membuka daun pintu tosca tersebut dan masuk ke sana.

"Latte dua," ucap Jay pada seseorang bertubuh agak besar didepan mereka, lalu dia menoleh pada Alea, "Mau kan?"

"Mau, mau." ucap Alea semangat.

Jay terkekeh, "Cuaca panas minum latte, keren."

"Bawa ke situ ya." Jay menunjuk salah satu meja kosong diluar pintu belakang itu.

"Baik, ditunggu ya." ucap pelayan bertubuh gemuk itu.

Jay menoleh, dan mendapati Alea sudah berjalan duluan menuju pintu belakang. Ceria sekali gadis itu hari ini.

"Sorry ya Lea aku ngajak ke sini mendadak, habisnya nanti sibuk basket."

Alea mengangguk, "Gak apa-apa, kita tetep seneng-seneng kan?"

Jay tersenyum lalu kedua mata elangnya bergulir pada bahu Alea yang mana gadis itu mengenakan crop top berwarna putih sejari. Bahu Alea memerah karena matahari yang sangat menyengat.

"Bahu kamu," Jay menyentuh bahu Alea perlahan, "Panas banget ya?"

"Enggak juga."

Alea yang menyadari bahwa Jay masih menatapnya pun menoleh.

"Kenapa masih liatin?"

"Biarin aja gini, butuh waktu sekitar 10 jam lebih buat kita ketemu nanti besok, kangen tau."

"Dih alay."

"Abisnya kamu sih cantik."

Semburat merah terlihat jelas di wajah bulat Alea, Jay suka sekali mengeluarkan kata-kata manis.

"Ini pesanannya," pelayan tadi datang dengan pesanan yang Jay pesan kemudian tersenyum sebelum berlalu, "Selamat menikmati."

"Lea, kamu tau gak apa yang lebih berharga dari waktu?" tanya Jay.

Posesif || Jay ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang