"Sekolah yang bener, gak usah banyak gaya. Udah sana turun!" Haruto menatap sinis Hanbin yang tampak santai di kursi kemudi."Haruto udah jadi kakel, nanti Haruto bakal pamer kalau Haruto cowok paling ganteng se kabupaten."
"Dih, se-kabupaten kok bangga, Papa nih.." Hanbin menepuk dadanya bangga.
"Papa apa?"
"Ya paling ganteng.."
"Apa?" Haruto masih menatap Hanbin menunggu lelaki itu melanjutkan ucapannya.
"Paling ganteng serumah."
"Bahahaha, gitu aja bangga."
"Mulut you bau, udah sana cepet turun!"
"Ck dasar, iye-iye ini mau turun!" Haruto dengan kesal membuka pintu mobil, ia turun dari mobil dan menutup pintu mobil dengan dorongan yang cukup kuat hingga membuat Hanbin yang ada didalam sana terkejut.
Haruto tersenyum lebar, setelah hampir dua minggu ia bersantai-santai ria di rumah. Kini ia dapat menghirup aroma sekolah lagi.
Bentar, aroma sekolah bagiamana baunya?
Oke skip.
Anak itu berjalan dengan langkah sombong, ya biasa sih Haruto mah gitu. Menuju mading untuk melihat di kelas mana ia akan belajar nantinya. Saat tengah sibuk-sibuknya mencari namanya yang teramat indah, sebuah suara tiba-tiba terdengar.
"Hai Haruto.." ekspresi Haruto berubah datar. Ia menoleh dengan malas, melihat gadis cantik yang ada di depannya saat ini.
Alis Haruto naik sebelah, gadis itu sadar dengan tatapan itu. Ia pun tersenyum dan berucap, "Kamu di kelas mana? Kita pasti sekelas lagi.."
Bella, gadis itu mencari namanya di antara banyaknya nama murid, senyumnya mengembang kala ia melihat dengan jelas bahwa ia dan Haruto berada di kelas yang sama.
"Kita sekelas lagi, ke kelas bareng yuk.." baru saja Bella akan meraih lengan Haruto, pria itu lebih dulu melangkah pergi.
Namun baru beberapa langkah, Haruto berhenti saat tak sengaja melihat kearah lapangan. Disana, ia melihat seorang gadis cilik yang tengah berteduh dari panasnya matahari pagi.
Senyum Haruto terbit, tanpa basa-basi lagi Haruto mendekat kearah gadis cilik itu.
"Hai.." gadis itu mendongak, menatap mata legam yang kini tengah menatapnya.
"Kamu.." Haruto tersenyum puas, ternyata benar jika jodoh tak akan kemana.
"Kita ketemu lagi."
Gadis itu mengangguk kecil, "aku gak tau kalau kamu ternyata sekolah disini."
"Haha, iya.. kita ketemu secara gak sengaja, jangan-jangan kita jodoh."
Flora tertawa pelan, namun tawanya meredup saat matanya tak sengaja melihat kakaknya, Bella, tengah menatap tajam dirinya.
"Emm, aku mau gabung sama murid lainnya." Setelah mengatakan hal itu, Flora segera berlari dari Haruto sebelum pria itu mengucapkan kalimat yang mungkin akan panjang.
***
Cekrek..
"Oke good, ganti.."
"Sip.."
"Wahh keren.."
Tepuk tangan yang meriah itu terdengar di sebuah studio. June adalah oknum yang barusan bertepuk tangan. Pria itu menatap Lisa dengan kagum, sungguh Lisa benar-benar wanita yang hebat. Dia bisa melakukan semuanya, padahal profesi aslinya adalah seorang dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husband [ Hanlis ]
FanfictionApasih yang gak disuka dari Kim Hanbin, Papa Muda dengan seribu pesona. Tubuh tinggi tegap, wajah tampan nan tegasnya mampu menghipnotis setiap mata wanita yang melihatnya. Berawal dari Jalanan hingga menuju ke pelaminan. Inilah awal perjalanan cint...