Empat

2.6K 300 41
                                    

☠☠☠


Rumah bak istana itu kini tepat berada di depan Lisa, rumah yang sering tampil di sinetron Misteri Ilahi itu loh, yang sering kalian tontong waktu kecil.

Lisa mengguman kagum, akhirnya setelah sekian lama ia bisa datang ke rumah Misteri Ilahi ini :)
Hanbin membantu membawa koper besar milik Lisa, ia sedikit merasa keberatan dengan koper gadis ini, sebenarnya apa isi koper ini kok bisa berat banget kayak cobaan hidup.

"Woahh.." bak di disney, Lisa merasa seperti Cinderella, dan Hanbin Pangerannya :) Pangeran yang membawa sang putri ke istana untuk dijadikan istrinya. Uwahhh..

"Kamar kamu diatas, samping kamar Haruto dan depan kamar saya." Hanbin yang memang sudah tak kuat mengangkat koper jumbo itu, meletakkan koper itu di bawah tangga, dan menyuruh Pak Kusman untuk mengangkat koper itu ke kamar Lisa.

"Halo calon Mama.." Lisa menoleh saat suara bass itu terdengar ditelinganya. Ia tersenyum kikuk lalu meletakkan tasnya diranjang.

"Haii.."

"Haruto gak nyangka bakal punya Mama." Anak itu tersenyum menampilkan gigi putihnya. Ia duduk di samping Lisa dan melihat wajah Lisa dari dekat.

Lisa bingung akan menjawab apa, dia ingat pembicaraannya dengan Haruto beberapa hari lalu. Tentang Mamanya.

"Tante cantik ya kalau dilihat dari deket."

"Gimana-gimana?"

"Hehe enggak kok, kata Papa Tante cantik kalau kaget, Tante kalau kaget gimana?" Lisa berpikir anak ini benar-benar ajaib, ngomongnya sampai ke cantik kalau kaget lagi.

"Gak kaget pun Tante tetep cantik kok, masak cantiknya cuma kaget doang."

"Hehe iya percaya kalau calon Mama cantik, Haruto mau ke kamar dulu, mau tidur. Malam Calon Mama."

Cup..

Mata Lisa membulat saat ia merasakan Haruto mencium pipinya dengan cepat. Lisa menyentuh pipinya, ia lalu tersenyum, bukan, bukan karena baper atau apa, tapi Lisa seperti merasa bahwa Haruto akan sangat menyayangi Lisa nantinya.

Tanpa terlalu panjang memikirkan hal itu, Lisa segera membersihkan dirinya lalu memutuskan untuk istirahat.

Suara alarm dari ponselnya cukup membuat mata Lisa terpaksa terbuka. Ia duduk untuk mengumpulkan nyawanya, hari ini dia akan menjalani training sebagai Ibu dan istri :)
Dengan langkah gontai, Lisa menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya, setelah itu ia menuju dapur untuk membuat sarapan.

Lisa membuka kulkas, hanya ada telur dan juga keju. Sepi banget nih kulkas, "Mereka makan apa biasanya? Terus gunanya pembantu apaan? Kulkas sepi gini kayak hati gue."

"Saya belum belanja bulanan, jadi sepi." Lisa menoleh, menatap Hanbin yang sudah rapi dengan setelan jas kantor. Cakep banget bapak direktur.

"Ohh, terus mau sarapan pakai apa? Atau aku beliin bubur didepan aja?"

"Minta tolong aja sama Pak Kusman, kamu mending belajar bangunin Haruto."

"Belajar bangunin Haruto?"

"Dia kalau bangun susah, jadi sekarang mending kamu bangunin dia." Lisa mengangguk lalu melangkah menuju kamar Haruto, ia masuk dan melihat isi kamar anak muda. Senyumnya mengembang saat matanya melihat foto dua orang yang tengah memakai jas, mereka terlihat seperti adik kakak, bukan anak bapak.

"Ruto.. bangun Haruto.." benar kata Hanbin, nih anak susah bangun. Dengan jurus Mama Irna yang juga sering kesusahan bangunin Lisa, Lisa dengan tangannya menepuk pantat Haruto dan mencubitnya pelan. Dan berhasil, Haruto mengeluh kesakitan walau matanya masih terpejam.

"Ayo bangun, kamu harus sekolah kan? Nanti Tante anter kamu sekolah deh." Dan benar saja, Haruto langsung duduk tegap. Matanya yang masih setengah terpejam menatap Lisa.

"Tante gak bohong kan?"

"Enggak kok, nanti sekalian Tante mau belanja bulanan. Udah ayo bangun.."

"Oke Haruto mau mandi dulu."

Lisa mengangguk, gadis itu langsung turun menuju ruang makan, disana terlihat Hanbin yang tengah berkutat dengan laptopnya.

"Pak Kusman belum balik?" Tanya Lisa yang dibalas gelengan oleh Hanbin. Gadis itu lalu duduk di kursi depan Hanbin, menatap pria berjas itu.

"Jangan natap saya kayak gitu, nanti kamu malah jatuh cinta." Hanbin menutup laptopnya lalu menatap Lisa dengan senyuman manis.

Lisa mendelik, "Apaan, geer banget, siapa yang lihat Bapak."

"Kamu gak kerja?"

"Saya ambil cuti dua hari, jadi hari ini masih di rumah, nanti biar saya aja yang ngantar Haruto sekalian mau belanja bulanan." Lisa menatap Hanbin yang mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, dilihat pria itu tengah mengambil salah satu kartu dari dompetnya.

"Kamu pakai ini aja, karena kamu akan jadi tanggung jawab saya nantinya, kamu bisa pakai kartu ini sesuai keinginan kamu."

"Saya belum jadi istri Bapak, mending Bapak simpen aja, lagian saya juga punya kok, gaji saya cukup kalau cuma buat belanja bulanan."

"Harga diri saya merasa tercoreng kalau kamu nolak ini."

"Bukan nolak sih Pak, lebih ke gak mau aja."

"Sama aja Lisa, pokoknya kamu harus mau atau saya bawa kamu ke KUA sekarang." Lisa dengan cepat mengambil kartu berwarna hitam itu dari tangan Hanbin. Pria itu terkekeh melihat tingkah calon istrinya itu.

"Pagi Pa, pagi calon Mama." Sapa Haruto, Hanbin membalasnya dengan senyuman yang sama setiap paginya.

Sedangkan Lisa mengangguk tanpa mengucap satu kata apapun. Pak Kasmun tiba-tiba datang dengan membawa tiga mangkuk bubur ayam.

"Makasih ya Pak.." ucap Hanbin, ia lalu memakan buryam kesukaannya itu. Dua pria di depannya makan dengan lahap, berbeda dengan Lisa yang hanya menatap bubur itu tanpa minat.

"Gak makan?" Tanya Hanbin.

"Emm iya ini mau makan." Lisa terlihat menyingkirkan ayam serta pelengkap lainnya, ia lalu memakan bubur yang sudah tercampur kecap, sebenarnya ia tak suka dengan bubur ayam, biasanya ia akan membeli bubur putihnya tanpa campuran apapun. Hanbin yang melihatnya pun mengambil mangkuk Lisa, dan tanpa risih pria itu mengambil semua yang Lisa singkirkan tadi dan memindahkannya ke mangkuk miliknya, meninggalkan bubur putihnya yang sedikit tercampur kecap. Ia lalu mengembalikan bubur itu pada Lisa dan kembali memakan buburnya.

Lisa sedikit terkejut dengan apa yang Hanbin lakukan, namun tak dapat dipungkiri, hatinya sedikit tersentuh melihat apa yang Hanbin lakukan untuknya.

"Soft banget Bapak Direktur."

☠☠☠

Maaf klau rada gaje :)

Msih pd setia gak sama Hanlis?

BI sajangnim comeback...

Vote comment follow

TBC

My Sexy Husband [ Hanlis ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang