☠☠☠
"Haruto mau masuk dulu ya Tante cantik. Nanti jangan lupa jemput Haruto jam satu siang, oke?!""Okee bocil."
"Bocil? Sembarang aja kalau ngomong.." Haruto mengerucutkan bibirnya kesal, sedangkan Lisa malah mencubit gemas pipi Haruto.
"Udah sana masuk, jangan sok imut gitu deh."
"Hmm.." setelah Haruto keluar dari mobil, Lisa terkikik geli, ia memang ada jiwa ibu-ibu muda.
Setelah mengantar Haruto, Lisa bertujuan untuk pergi belanja. Mengisi kulkas yang kosong di rumah Bapak Direktur.
Mengambil semua macam jenis hal yang dibutuhkan untuk memenuhi kulkasnya. Sibuk berbelanja hingga Lisa tak sadar jika aktivitasnya kini menjadi perhatian seorang pria.
"Saya dan Haruto alergi kacang." Lisa menoleh saat seseorang tiba-tiba mengucap kalimat itu, ia lalu menarik tangannya yang ingin mengambil selai kacang kesukaannya. Ya gimana ya, ia sangat ingin selai kacang, namun dua pria dirumah ternyata alergi kacang.
"Oh oke." Baik, Lisa mengalah.
"Bapak ngapain ada disini?"
"Ya suka-suka saya lah, ngapain kamu peduli?"
"Siapa yang peduli? Orang saya nanya."
"Haruto sama saya suka nyemil, biasanya kita nyemil ketela, jadi stok camilan harus banyak. Dan Haruto suka minum yogurt tiap pagi, dia gak suka minum susu kalau malam, terus selain alergi kacang, Haruto juga alergi pisang." Lisa menghela nafas kesal, ini Bapak-bapak kenapa banyak omong? Dari tadi tangannya selalu gagal meraih apa yang ingin ia ambil.
"Oh ya, dia juga alergi semangka." Sekali lagi, Lisa hampir saja melempar potongan semangka itu ke wajah tampan Kim Hanbin.
"Apalagi yang tidak disukai oleh anda dan anak anda?"
"Saya pikir hanya itu." Tanpa rasa bersalah, Hanbin mengambil troli yang dibawa Lisa, lalu mendorongnya menjauh dari Lisa yang masih menatap punggungnya kesal.
Saling diam dan fokus pada apa yang akan mereka beli, sampai tak sadar jika kini belanjaan mereka sudah lebih dari dua troli.
"Kamu punya alergi?" Hanbin tiba-tiba membuka suara.
"Hm iya, saya alergi dekat sama cowok ganteng."
"Ha? Terus gimana kalau kamu deket sama cowok ganteng?"
"Saya bakal sesak nafas kayak gini, ngekk.."
Dan tertawa, Hanbin tertawa mendengar lawakan Lisa yang sebenarnya receh.
Selesai berbelanja, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Lisa sendiri bingung, kenapa Hanbin ikut pulang bersamanya. Dengan alibi, 'Ban mobil saya bocor, jadi saya pulang bareng kamu.'
Dan kini, mereka satu mobil dalam keadaan hening. Tak ingin mati bosan, Lisa memutar musik di mobilnya. Lagu ballad mulai berputar, ia sangat suka lagu-lagu seperti ini.
"Lisa.."
"Iya?"
"Kriteria pria yang kamu inginkan seperti apa?"
"Ngapain Bapak nanya gitu? Mau memaksakan diri?"
Hanbin tertawa, Lisa benar-benar gadis unik, "Iya, saya mau memaksakan diri saya seperti yang kamu mau. Biar nantinya kamu gak bosen sama saya."
Blushhh..
Lisa merasakan jika kini pipinya merona. Kenapa ia jadi seperti ini?
"Pipi kamu merah Lis.."
"Lis Lis, Bapak pikir nama saya Lilis."
"Terus saya harus panggil kamu apa?"
Lisa tersenyum jahil, "Emm, sayang juga boleh."
"Haha oke-oke, saya panggil kamu sayang."
"Coba dong dipraktekin."
Hanbin menoleh ke arah Lisa sekilas, "Iya sayang."
"Aww ah jadi baper." Sisi lain Lisa mulai terlihat dan sepertinya Hanbin suka akan tingkah manja Lisa saat ini. Benar-benar imut dan menggemaskan. Jadi pengen cubit ususnya deh.
***
Memasak bukanlah keahlian seorang Lalisa, namun ia kini sedang berusaha menjadi calon Ibu dan calon istri yang baik untuk anak serta suaminya nanti. Ya setidaknya hidupnya jadi sedikit bergunalah.
"Non Lisa mau masak apa?"
"Haruto sukanya makanan apa Bi?"
"Den Ruto biasanya suka minta dibuatin tumis kentang sama rica ayam Non."
"Itu doang? Selera makannya receh juga haha.. gak bisa yang dollaran dikit apa?"
"Itu kalau lagi doyan makan Non, coba kalau males, mintanya aneh-aneh, kemarin aja dia habis minta sate unta."
"Sate unta? Beli dimana sate unta? Emang ada yang jualan sate unta?"
"Ya gak ada Non, jadinya Den Ruto minta mie goreng lemonilo buatan Chef Arnold."
Sumpah ya, Lisa seketika bengek denger cerita dari Bi Yana. Bisa-bisanya tuh anak minta makan tapi ribet. Padahal tinggal makan, nanti juga bakal keluar kalau tuh makanan gak diterima di lambungnya.
"Yaudah Bi, kita buatin makanan yang Ruto suka aja. Kalau Pak Hanbin sukanya makan apa?"
"Kalau Tuan mah makan apa yang disukai sama Den Ruto. Anak Bapak itu punya banyak kesamaan Non. Apa yang gak disukai sama Pak Hanbin ya berarti Den Ruto gak suka juga."
"Hmm itu bagus, jadi nanti saya gak perlu susah-susah buat banyak makanan."
"Tapi ada satu perbedaan dari mereka Non."
"Oh ya, apa?"
"Makanan pedas, Tuan gak bisa makan pedas, kalau Den Ruto mah los dol, dia suka makan pedes."
"Itu doang? Lainnya ada lagi gak?"
"Gak ada Non, itu aja.."
"Hm makasih buat infonya Bi, sekarang kita masak."
"Siap calon Mamanya Haruto."
Ada yg nungguin?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Husband [ Hanlis ]
FanficApasih yang gak disuka dari Kim Hanbin, Papa Muda dengan seribu pesona. Tubuh tinggi tegap, wajah tampan nan tegasnya mampu menghipnotis setiap mata wanita yang melihatnya. Berawal dari Jalanan hingga menuju ke pelaminan. Inilah awal perjalanan cint...