Dua

3.1K 326 21
                                    

☠☠☠

"Lisa, Ibu tuh cuma mau kamu turutin apa kata Ibu." Kini, tiga orang yang terdiri dari dua orang paruh baya dan satu anak gadisnya tengah duduk di ruang keluarga ditemani camilan yang terbuat dari kentang.

"Ibu, pliss deh, Lisa tuh masih muda. Kenapa sih, Ibu khawatir banget kalau Lisa jadi perawan tua."

"Muda, iya kamu masih muda. Tapi umur kamu tuh udah siap buat nikah nak, lihat temen SMA kamu sekarang udah pada gendong anak. Lagian, dulu kamu pernah janji sama Ibu buat nurut sama kata Ibu kalau Ibu ijinin kamu jadi dokter. Tapi sekarang apa..? Kamu udah durhaka sama Ibu, Lisa." Baiklah, Lisa menyerah. Ia tak pandai dalam beradu mulut dengan Ibunya.

"Ayah.. bantu Lisa.." rengek gadis itu pada sang Ayah, tapi Ayahnya justru tertawa renyah mendengar rengekan anak semata wayangnya itu.

"Ayah bakal dukung Ibumu Lisa, Ibu mu benar, kamu udah cocok jadi istri."

"ish ayah.."

"Gak usah ngrengek gitu, pokoknya nanti malam kamu harus mau ikut Ayah sama Ibu ketemu orang penting. Valid no debat..!"

Lisa ngeri melihat Ibunya yang tengah emosi, pakai valid no debat segala lagi. Dikira ini lapak anak-anak igeh apa. Dengan terpaksa, Lisa menjawab "Iya Ibu.."

***

Dress berwarna hitam itu sungguh cocok di kulit putihnya. Lisa sengaja memilih warna hitam karena hitam adalah salah satu warna favoritnya.

Ia berjalan menuju ruang tamu, menunggu orang tuanya yang masih bersiap. Tangannya sibuk men-scroll beranda Ig nya. Melihat-lihat postingan banyak orang, salah satu postingan milik sahabatnya menyita perhatian nya.

"Kapan si Irene nikah, kok gue gak di kasih undangan sih." Lisa berdecak kesal melihat foto itu.

"Ayo sayang, nanti keburu telat." Ibu Lisa yang baru turun dari tangga langsung menarik lengan Lisa agar cepat berdiri dari sofa.

Restoran bintang lima itu terlihat ramai, Lisa dan orang tuanya duduk disalah satu meja vip menunggu kedatangan rekan orang tua Lisa.

"Ibu, Lisa ke kamar mandi dulu ya. Kebelet."

Setelah mendapat anggukan dan pesan untuk tak berlama-lama di toilet, Lisa langsung pergi menuju toilet dan menuntaskan keperluan nya. Ia menatap pantulan dirinya di cermin, senyumnya merekah saat menyadari bahwa ada tahi lalat di bawah matanya. Sangat cantik.

Lisa segera keluar dari kamar mandi wanita, namun seseorang tiba-tiba menabrak nya hingga terjatuh dengan tidak anggun. Dan ketahuilah, high heels nya patah. Lisa berdecak sebal, "High heels gue.. oh my God, ini tuh baru." Lisa menatap punggung orang yang menabrak nya, pergi begitu saja tanpa rasa bersalah. Kurang aja emang.

Sebuah tangan tiba-tiba terulur ke arahnya. Lisa mendongak dengan raut wajah yang masih kesal. Namun rautnya berubah terkejut saat tau siapa yang mengulurkan tangan itu. Dengan ragu, Lisa membalas uluran tangan itu, dengan cepat tangan itu menarik Lisa hingga berdiri. Lisa hampir limbung, jika saja tangan orang itu tidak menahan tubuhnya.

"Patah..?" Tanyanya setelah melihat high heels Lisa yang tinggi sebelah.

"Iya." Pria itu tiba-tiba berjongkok di depan Lisa, tangannya melepas high heels kanan Lisa yang tidak patah.

My Sexy Husband [ Hanlis ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang