First Love

2.6K 272 14
                                    

"Dia mengaku sebagai istri anda pak." ujar resepsionis. Belum ada yang mengetahui istri dari Mew di kantor maupun kalayak, entah alasan apa yang mengharuskan istri sang bos disembunyikan sehingga banyak masyarakat yang beropini liar kecuali persoalan tentang mereka berdua telah bercerai.

"Suruh dia masuk." titah Mew.

"Baik, pak." sambungan terputus setelah Mew manaruh gagang telepon.

Selang semenit seorang wanita mengenakan dress mini cassandra berwarna latte dengan tas hobo berada digenggaman tangan. Bila ditafsirkan mulai dari atas hingga bawah bukan lagi recehan harganya. Menjejakan heels berlogo YSL di lantai kayu hingga bertemu karpet abu-abu berada ditengah ruangan membentang lebar. Tujuannya kemari bakal menemui seorang pria tengah terduduk dikursi bos. Wajah tegas yang wanita itu rindukan tertutup bayangan gelap dikarenakan jendela besar full satu deret di belakang membuat sepenuhnya menjadi siluet.

"Lama tak berjumpa, Mew." nada mendayu mengambang mengusir keheningan.

Pernah mendengar cinta pertama tak pernah terlupakan? Detak jantung yang dirasakan pertama kali dan semuanya serbah pertama? Rasa itu kembali menyerang Mew ketika melihat wanita ini.

Tersadar, Mew mendorong kursi eksekutif kebelakang dengan pelan agar bisa berdiri menghampiri tamu yang ia nantikan; sang mantan istri.

Berjalan ke arm chair saling berhadapan dengan meja bundar bermaterial kaca hitam berkaki kerangka besi berwarna gold sebagai penengah. Mew mendudukan diri lantas mempersilahkan sang tamu tuk mengikutinya. Pandangan lamat-lamat penuh misteri menjadi tatapan sambutan.

Min yang mengerti ikut meletakkan bokongnya, tak mengindahkan pandangan mantan prianya.

"Atas dasar apa kamu mengaku sebagai istriku, nona Wattanamontree?" bersandang kata mantan bukan berarti menghilangkan kesopanan pada orang itu. apa lagi wanita di depannya masih memiliki hubungan dengan keluarga terpandang.

"Sedikit bermain-main Mew."

"Apa kamu tidak berpikir kejadian ini bisa didengar oleh wartawan barbar akan menjadi berita menghebokan?"

"Oh babby, jangan terlalu kaku, dulu kau sangat manis jika bertemu denganku." Min bersuara ngalem.

"Don't talk about the past, hanya katakan apa maumu." vokal Mew terdengar sedikit bernyawa dibanding tadi, tak ada laras sama sekali.

"Kau berubah ternyata, apa karena laki-laki simpananmu?" senyum mengejek terpasang. Dan karena Gulf juga dia mudah terpancing bila ada yang mengejek bocah itu. Seperti saat ini Mew sudah mengepalkan tangan tak terima bocah itu di olok dengan kata-kata rendah yang seharusnya lebih pantas diterima mantan istrinya.

"Siapa yang kamu ejek?" cuma ada kekaleman yang bisa ditemukan, matanya sama sekali tak jua menunjukan kemarahan. Fyi Mew pintar menahan diri lebih tepatnya tidak bisa mengungkapkan apa yang dia rasakan, namun semenjak ia bertemu Gulf ia sadar telah jatuh cinta untuk kedua kalianya dan berjanji melindungi dengan segenap hati.

"Siapa itu namanya? Aku tiba-tiba lupa." menciptakan senyum keangkuhan serta jelas nada guyonan menyertai.

"Perlu ku ingatkan, kita sudah selesai sejak kamu memberiku surat perceraian jadi tak perlu repot mengunjungi mantan suamimu ini jauh-jauh dari Jepang." intimidasi terlihat kentara didalam kalimatnya.

"Dan aku menyesal akan itu." lirih Min. Izinkan Mew tertawa dengan keras saat ini, maka satu telapak tangan dia gunakan tuk menutupi sebelah mukanya dengan kekehan kosong. wanita ini berkata sebegitu dramatis membuatnya tergelitik karena lelucon lawas.


"Cukup menghiburku." Mew sudahi kala melihat raut kesal Min, "Bila kamu menyesal lantas keluar dari hidupku dan putraku. Aku tahu kamu membayar orang tua ketiga anak itu untuk mengejek Aron, licik sekali." cukup jelas Mew berujar tak perlu ada lagi pengulangan.

[End] I Found You (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang