Rain

2K 177 8
                                    

Kalian ini kok suka ditipu sama grizz, grizz cuma bercanda. Gupi tuh good boy
Enjoy!! jangan lupa vote sama komen😋

Kota seribu pagoda kini dipancari sinar matahari sangat terik. Banyak orang berada di luar ruangan mengeluh kepanasan. Berbeda dengan seonggak pemuda cantik yang baru saja bangun dari tidurnya langsung mendapati pemandangan bertentangan dari biasanya, yakni seorang pria berahang tegas, memiliki kulit kecoklatan, hidung runcing serta belah bibir senada peach yang memikat.

Dia terpikat. Tangannya bergerak dengan sendirinya menyentuh setiap lekuk paras nyaris sempurna tersebut. Semakin lama memperhatikan, Gulf terpaku pada pikirannya sendiri.

Jadi, dia benar-benar sudah belok ya? Namun nyatanya tidak berbeda jauh dengan mencintai wanita; detak jantung bekerja dua kali lipat, memiliki kerapuhan emosional terhadap seseorang yang sebelumnya sudah ia lupakan, serta perasaan senang dan nyaman ketika menghabiskan waktu berdua. Semua itu sama bukan? tidak buruk.

"Terkagum dengan wajahku, nak?"

Gulf tersentak, menarik jemarinya sebelum ditangkap kembali oleh Mew lalu dicium telapak tangannya lembut.

"Tidur nyenyak semalam, sayang?"

"Berhenti memanggilku seperti itu, menggelikan." Dia menjawab ketus.

Gulf tetaplah Gulf, tidak ada yang berubah dari pemuda itu kecuali perasaan yang kembali berlabu.

Mew mengangguk, merubah posisinya mengukung Gulf. "Cium dulu, maka aku akan berhenti." Ia memajukan bibirnya lebih dekat ke arah si muda.

"Dalam mimpimu!" Menjauhkan wajah paman itu dengan kasar.

"Sekarang dapatkan aku makanan, aku lapar." keluh Gulf seraya memegangi perut datarnya. Sengaja mengakhiri pembicaraan karena jantungnya tidak bisa diam dari tadi, jika terus berada diposisi seperti ini, mungkin paman itu akan dengar anomali tak biasa dan itu sangat memalukan.

Mew menyingkir dari tubuh Gulf kemudian mengajak bocahnya untuk mengikutinya ke dapur. "Aku akan memasakanmu, ayo."

"Ack!" erang Gulf spontan merasakan bagian pantatnya terserang nyerih. Meski tak sesakit pengalaman pertama tetap saja tertinggal bekas mereka bermain.

Mew awalnya hendak menuntun tumit kaki keluar kamar, buru-buru menghampiri Gulf yang berusaha duduk pada sisi ranjang namun urung. "Apa itu sakit? padahal aku sudah bermain pelan kemarin."

"Pikir sendiri dengan ukuranmu yang 'besar' itu memaksa masuk tanpa kau longgarkan dulu, keparat," kata-kata vulgar dari Gulf dibarengi muka datarnya adalah sebuah ancaman. "Lebih sulit ditusuk dari pada menusuk, apa kau ingin mencobanya?"

"Jangan harap, nak." Lekas Mew mengangkat Gulf ke gendongan bridalnya.

Si pemuda hanya mendengus lalu mengalungkan tangannya pada leher dominan. Dia ngikut saja, biarkan paman itu yang sengsara menggotongnya ke mana-mana.

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[End] I Found You (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang