Settlement (M)

4.7K 422 26
                                    

M berarti mature ya momz, sudah grizz peringatin pokoknya
Hepi reding--!!

Pria dewasa berusia 24 tahunan itu berjalan melewati lorong sepi bertempat di restoran. Rambut gondrong yang diikat berwarna gold brown, membasahi bibirnya dengan sengaja memberi aksen sexy yang bisa membuat siapapun bertekuk lutut padanya jangan lupakan wajah baratnya yang khas itu.

Ia sampai di depan pintu toilet pria, sedang menunggu seseorang namun yang ditunggu tak kunjung menampakan atensinya, melihat jam tangannya mengetahui dirinya sudah menunggu selama enam puluh menit lamanya. Lelah menunggu ia pun mencari di dalam toilet mungkin ia sudah di tunggu di dalam, tapi saat hendak membuka, pintunya tak bisa terbuka mebuatnya kebingungan sendiri. Mencoba mengetuk beberapa kali namun nihil tak ada yang menjawab dari dalam, memutuskan untuk pergi dan menyerah untuk rencananya kali ini, pergi dengan tak mempermasalahkan pintunya yang tak bisa terbuka mungkin sedang macet? Entahlah.

• • •

Sementara itu, di sisi lain pemuda jakun dengan pria matang sedang bergulat, saling makan-memakan.

Mew meraup habis bibir bervolume milik Gulf dengan tak sabaran hingga membuatnya bengkak, lalu menggeser bibirnya pada rahang Gulf sensual. Suara kecupan terdengar begitu intim menyebabkan suasana memanas. Mew mendongakan lembut paras ayu Gulf menggunakan hidung bangirnya guna mengulum jakun yang muncul itu.

Di sisi lain sang pemilik tubuh berusaha untuk tidak mengeluarkan suara aneh yang mampuh membuatnya benar-benar seperti seorang jalang.

"Ingin menentukan posisi, nong?"

"Sudah jelas aku dominan di sini," jawab Gulf.

Mew mengangkat kedua alisnya dikejutkan oleh jawaban pemuda kanawut itu to the poin.

"Aku sudah bilang padamu di cafe, aku ini pria sejati dan akan kubuktikan dengan kejantananku masuk ke lubangmu, jadi aku yang memimpin disini," tuturnya dengan pongah.

"Benar kau bagian pemimpin—dengan kau yang berada diatasku dan menerima bagian tubuhku masuk ke dalammu, kedengarannya bagus bukan? Baik, kuputuskan kau menjadi submisif ku."

"Hey!" gulf mendorong kecil pundak Mew, "kau tak bisa seenaknya, aku menolak."

"Kenapa, kau tak berani hm?"

"Tidak, aku tak takut itu."

"Lalu kenapa menolak?"

"Kau banyak bertanya, jangan menyudutkanku keparat."

"Maka aku sudah memutuskan kau tak bisa lagi menolaknya." Mew melanjutkan kegiatan menyumbu di leher putih Gulf, membuat pemiliknya terkejut segera menggigit bibir bawahnya sekuat tenaga menahan suaranya.

"Hey, hey, hey kita belum selesai bicara."

"Kita sudah."

"Itu keputusanmu, bukan diriku."

"Jangan mengelak, lihatlah yang di bawah sana sudah basah, hmm..." jedah, "jadi tetaplah tenang, hanya perlu ikuti petunjuk dariku dan kau akan menikmati yang namanya surga dunia."

"Tidak paman, AKU TAK MAUUU!!!" teriaknya terus menjauhkan kepala Mew yang ingin melanjutkan kegiatan menjilati lehernya.

"Diam, Gulf." gertak mew

"Aku tidak mau pokoknya tidak!" bantahnya, membuat mew lelah sendiri seperti menghadapi anaknya saat tak mau makan sayur.

"Gulf percayalah padaku, anggap kau sedang meminta bantuanku untuk melakukan blowjob padamu." Mew mencoba menenangkannya, dia tak mau di cap sebagai orang yang tergila-gila melakukan pemaksaan saat seks.

[End] I Found You (MewGulf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang