BRUUMMMM...
Pemuda yang tengah dilanda emosi tersebut semakin menambah kecepatan motornya. Tak lama, roda berhenti disebuah club malam di tengah kota, dia memutuskan untuk bersenang-senang malam ini tanpa ada pikiran yang menganggu.
"Welcome, dude." Sapa lelaki jangkung memiliki mata monolid menyambut kedatangan Gulf.
Sedangkan yang disapa hanya mengedihkan bahu acuh memilih duduk di antara Siwat dan wanita sewaannya.
"Brengsek Gulf! itu hadiah dari Phi Off," teriak Siwat sudah kepalang horny.
"Ssttt... minum nih, jangan suka main wanita nanti kena penyakit." Gulf terkekeh seraya menyodorkan segelas wiski.
Sementara wanita jalang tadi telah pergi meninggalkan meja dengan tersipu malu karena ketampanan Gulf mungkin, entahlah.
"Katakan itu pada dirimu sendiri sialan," sungut Siwat jengkel. Namun tetap mengambil gelas yang diberi Gulf dan mencoba melupakan jika dia sedang bernafsu.
Boun lebih dulu menyergah Sebelum Gulf balik berucap. "Sudah, sudah, nge-game aja kuy."
"Game apaan? Game yang paling banyak gunain kondom menang? Ayoklah gas ngeng!" sahut Gulf bersemangat.
"Dasar otak selangkangan," cemooh Off. Sedangkan yang diejek berdecih, seniornya satu itu tak mau mengaca.
"Main spin the bottle." Boun mengambil botol kosong bekas mereka minum. "Ujung botol yang ngarah satu di antara kita berempat, dapat tantangan dari salah satu pemain."
Siwat dan Off mengangguk berbeda dengan Gulf yang blak-blakan menolak. Dia terlampau malas bermain game yang sudah jelas dirinya akan dikerjai habis-habisan oleh setan penghuni bumi, sialnya mereka berteman.
"Aku tak ikut." Tolak Gulf mentah.
"Ikut lah, tak ada kau tak seru nanti," kata pemuda satu jurusan dengan Gulf.
"Bilang saja kau ingin mengerjai ku, bajingan." Siwat cengengesan menanggapi kalimatnya. Memang benar itu alasan Siwat memaksa Gulf ikut bermain.
"Ayolah... besok kita liburan ke taman hiburan jika kau ikut, selagi ada promo di Siam Park satu tiket buat dua orang."
"Tapi kau yang bayar 'kan?" Gulf memastikan.
"Ya nggak lah, lagi mampet nih belum ada transferan." Siwat cengar-cengir dibalas pelototan dari Gulf.
"Ok setuju, kita ke Siam Park besok." Putus Boun sepihak, "asik liburan bareng ayang."
"Bangsat bauh-bauh orang bucin," sindir Off.
"Pasal ke seratus dalam hukum newton mengatakan bahwa jomblo dilarang komen."
"Hukum newton palamu kotak," ujar Off sengit, "sorry bro, dugem ada dimana-mana cuma males sama yang namanya komitmen."
"Tai anjing." Boun melempar kulit kacang ke muka lebih tua yang tidak terima pun melempar balik.
Off tidak menganggap senioritas paling penting dalam pertemanan, asalkan paham batasan saja.
Tidak tahu juga, mereka yang memiliki karakter bertolak belakang tetap memaksa untuk berteman sungguh keberagaman itu ada. Kalau kata Off 'bersatuh kita teguh, bercerai kita nikah kembali.'
Engoghey.
Siwat hanya terkekeh menikmati ajang lempar kulit kacang itu. Berbeda dengan Gulf yang sedari tadi diam membisu meratapi mengapa dia bisa bergaul dengan PBB (Perserikatan Badut-Badut)
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] I Found You (MewGulf)
FanfictionPemuda yang memiliki pamor playboy dan berandal tak pernah membayangkan menjadi pihak bawah. Namun, seorang pria berbuntut satu membalikan dunianya begitu saja dengan lancang. Lantas, apa pemuda itu menerima kehadiran pria tersebut dihidupnya? "Papa...