Chapter 2

3K 238 9
                                    

Setelah sampai di apartemen Tay, Tay menggendong New, gendong belakang.

Setelah sekali lagi bersusah payah akhirnya kini New sudah tidur di kasur Tay.

Tay Kemudian pergi ke kamar mandi.
Namun saat keluar dari kamar mandi di kamarnya, dia mendapati New yang berubah posisi, dia seperti tidak nyaman di tidurnya.

Kemeja coklat nya dia buka, hingga tersisa kaos putih polos, itu pun sudah tersingkap, sehingga memerlihatkan sedikit perut New.

Tay yang mengetahui itu sedikit gelagapan. Dia mengecek AC kamarnya dan sedikit mendinginkan suhunya, walaupun suhu sebelumnya sudah dingin.

Tay kembali ke kamar mandi dan membawa sebaskom air dan handuk kecil. Dia membenarkan posisi New , melepas sepatu serta kaos kaki dan mengelap tubuh New yang memang sudah basah karna keringat itu.

Tay terlihat tidak fokus, matanya terus menjelajah tubuh New. Kemudian tepukan di pipinya menyadarkan nya. Ya yang menepuknya adalah New.

New setengah sadar, matanya hanya terbuka setengah, pipi dan hidungnya memerah diatas kulitnya yang seputih susu itu.

"Tay kamu ganteng banget. Tapi aku trauma sama cowok ganteng. Mereka semua itu bajingan. Gak ada yang mau sayang aku dengan tulus" katanya sambil terus menepuk pelan pipi Tay

Tay pun hanya tertawa kecil.

Tay kini memegang tangan New yang menepuk pipinya dan mengelusnya.

"aku gak kayak gitu kok New. Aku orangnya setia"

New pun tersenyum, dia mengelus pipi Tay

"janji ya gak bakal ninggalin aku. Aku gak suka kalau ditinggal. Aku gak suka kalau aku sendirian" katanya dengan raut wajah sedih

Tay tersenyum tulus serta menganggukan kepalanya

"aku janji New. Sekarang kamu istirahat ya" kata Tay

New pun ikut tersenyum

"kamu belum cukur ya Tay pagi ini?"
Tay sedikit kaget, tapi senyum di bibirnya tidak pernah surut

"belum. Aku gak sempat"

"gak papa, kamu masih ganteng. Bahkan kamu lebih oke daripada mantan ku"

New pun langsung bangkit dan mencium bibir Tay. Tay yang kaget hanya melototkan matanya. Dia pun mendorong New

"New kamu lagi mabuk" kata Tay

"aku gak mabuk. Aku sadar. Aku menginginkan kamu Tay"

New mengendus dada Tay. Bau Tay sangat segar apalagi dia baru saja mandi.

Tay pun sebenarnya merasakan perasaan itu. Tapi dia harus tahan, New ini lagi mabuk.

"gak New, kamu beneran lagi mabuk" kata Tay. Tapi Tay kaget banget saat melihat New yang matanya sudah terbuka lebar, dia sedikit sadar daripada sebelumnya.

"Tay, aku merasakan kamu turn on. Izinkan aku membantu mu, dan ini adalah ucapan terimakasih ku karna kamu sudah berjanji gak akan ninggalin aku. Walaupun aku gak tau besok akan seperti apa" kata New bersungguh sungguh

"jangan menyesal sayang" kata Tay akhirnya dengan senyum smirk nya, yang membuat New merasakan kedutan di tubuhnya.

Dan malam itu kedua orang ini sama sama saling memuaskan satu sama lain.

LET METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang